Suara.com - Kementerian Kesehatan memperkenalkan pemeriksaan baru untuk mendeteksi TBC bernama Tes Cepat Molekuler (TCM). Disampaikan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr. Anung Sugihantono, M. Kes, dengan pemeriksaan TCM ini, dokter bisa mendeteksi adanya infeksi TB dalam tubuh pasien hanya 90 menit.
Pemeriksaan ini cenderung lebih praktis dibandingkan dengan tes sputum mikroskopik atau tes dahak yang membutuhkan waktu 6-8 minggu untuk mendapatkan hasil.
"Memeriksa calon penderita dengan pemeriksaan dari dahak ini yang jadi tantangan, karena tidak mudah bagi seorang penderita mengeluarkan dahak. Kita juga bisa menegakkan diagnosis dengan pemeriksaan rontgen tapi angka sensitivitasnya rendah," ujar Anung di sela-sela peringatan Hari TBC Sedunia di Stasiun Kota, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes, mengatakan bahwa alat pemeriksaan ini memang belum tersedia di seluruh puskesmas dan rumah sakit. Namun ia menargetkan pada 2020 mendatang pemeriksaan TBC melalui alat ini bisa didapatkan di semua fasilitas pelayanan kesehatan.
"Sementara ini baru ada 400 alat TCM. Tapi penyebarannya sudah hampir di semua provinsi. Kita harapkan pada 2020 mendatang sudah bisa didistribusikan ke seluruh faskes di Indonesia," tambah dia.
Menurut Wiendra, akurasi TCM dalam mendeteksi TBC dan TBC resisten mencapai 99 persen. Ia berharap dengan adanya alat ini bisa membantu pemerintah mengeliminasi TBC pada 2030 mendatang.
"Pemeriksaan ini tidak dipungut biaya apabila penderita adalah peserta BPJS," tandasnya.
Baca Juga: Soal Pemain Anyar Persija, Teco Tunggu hingga Detik Terakhir
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025