Suara.com - Flu yang sering dianggap sebagai penyakit sepele, ternyata dalam beberapa kasus yang parah, bisa menyebabkan kematian. Kok, bisa?
Flu atau influenza, yang merupakan infeksi virus pada pernapasan, memang biasanya akan hilang dan sembuh begitu saja. Tapi bagi orang tua, balita, dan orang dengan imunitas yang lemah, flu bisa memicu kondisi yang lebih parah dan bahkan mengakibatkan kematian akibat komplikasi, misalnya pada kasus flu babi (HIN1), flu burung (H5N1, H7N9), dan lain-lain.
Dilansir dari Sidney Morning Herald, menurut profesor Dominic Dwyer yang juga merupakan dokter virologi dan penyakit menular di Westmead Hospital, kebanyakan orang yang meninggal akibat flu sebetulnya tidak terbunuh oleh infeksi influenza itu sendiri.
Flu hanyalah menjadi gejala awal dari adanya komplikasi penyakit pernapasan yang bisa menjadi fatal akibatnya. Namun, komplikasi flu yang bisa menyebabkan kematian sering kali disebabkan oleh pneumonia.
Bakteri Staphylococcus dan Pneumococcus yang lewat di tenggorokan dan hidung dapat menembus lapisan mukosa saluran pernapasan yang rusak setelah Anda terkena flu. Kerusakan akibat flu ini bisa menjadikan gerbang masuk bagi bakteri atau virus ganas lainnya untuk masuk ke paru-paru atau aliran darah, yang pada akhirnya membuat tubuh terkena infeksi berbahaya.
Paru-paru yang rusak akibat flu juga bisa membuat tubuh seseorang jadi rentan terhadap infeksi bakteri. Profesor Dwyer juga menyatakan bahwa bakteri bisa tumbuh dan berdiam di dalam paru, yang biasanya akan bermukim di bagian lobus (bagian dari paru-paru) atau bahkan kedua paru-paru.
Flu juga bisa membuat kondisi kesehatan organ tubuh lain jadi lebih buruk, tidak hanya paru-paru. Kondisi ini meliputi penyakit jantung, ginjal, dan hati.
Jadi, apa yang harus dilakukan? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasi hampir semua orang di atas 6 bulan untuk mendapatkan vaksin flu setiap tahunnya, terutama perempuan hamil, balita, orang-orang dengan kondisi penyakit lain, dan pekerja layanan kesehatan.
Vaksin flu atau influenza adalah vaksin yang melindungi tubuh dari influenza. Berhubung perkembangan virus influenza sangat cepat, versi baru vaksin ini akan muncul dua kali dalam setahun, dengan efektivitas yang bervariasi setiap tahunnya.
Baca Juga: Merger Uber dan Grab Mencurigakan? CCS Lakukan Penyelidikan
Selain suntik flu, Anda juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh dengan cara makan dengan gizi seimbang, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!