Suara.com - Tak sekali atau dua kali Anda menahan pipis terutama ketika sedang dalam perjalanan atau di tengah-tengah aktivitas. Meski tak nyaman, tapi faktanya beberapa orang bahkan bisa menahan pipis hingga berjam-jam. Sebenarnya, berbahayakah kondisi ini?
Ketika Anda merasa ingin pipis, itu artinya kandung kemih sudah mulai penuh dengan cairan. Respon ini adalah proses yang cukup rumit dan melibatkan banyak otot, organ, dan sistem saraf yang bekerja untuk memberi tahu Anda inilah saatnya untuk buang air kecil.
Dilansir dari laman Health Line, saat kandung kemih Anda sudah hampir setengah penuh, kandung kemih akan mengaktifkan saraf di sekitarnya untuk memberi tahu otak. Otak kemudian akan mendapatkan sinyal bahwa kandung kemih mulai penuh dan memberi perintah untuk segera buang air kecil. Ketika mendapatkan sinyal tersebut, sistem saraf pusat akan refleks mengirimkan sinyal lagi ke saraf di sekitar kantung kemih untuk menahan pergerakannya, jangan dikeluarkan dahulu hingga Anda tiba di toilet.
Semakin lama Anda menahan pipis, ini artinya Anda sedang melawan sinyal yang diberikan kandung kemih Anda untuk segera pipis. Semakin meregang kandung kemih Anda, maka rasa tidak nyaman pun akan semakin terasa.
Kandung kemih orang dewasa yang sehat dapat menahan sekitar 450 ml urine di dalam kandung kemih. Meski begitu, kandung kemih sebenarnya mampu meregang dan menampung urine hingga 1.000 ml. Dalam beberapa kasus, kandung kemih bisa pecah saat terjadi peregangan di luar kapasitasnya. Dan untuk memperbaikinya, dibutuhkan pembedahan khusus. Tapi untungnya, kasus ini terhitung jarang terjadi.
Sebenarnya, boleh saja menahan pipis asalkan tidak terlalu lama dan tidak sering dilakukan. Sebab normalnya tubuh memang memiliki kemampuan alami untuk menahan air kencing keluar dari kandung kemih. Untuk berapa lama pipis boleh ditahan, sebenarnya tidak ada batasan khusus. Ini bisa bervariasi dari orang ke orang, tergantung dari respon saraf, usia, dan seberapa banyak cairan yang Anda hasilkan.
Namun, jika kandung kemih Anda menahan hingga lebih dari kapasitasnya dalam jangka waktu yang semakin lama, Anda akan mulai merasa sangat tidak nyaman. Tak hanya itu, menahan pipis terlalu lama juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih. Ketika Anda tidak mengosongkan kandung kemih yang sudah penuh dengan bakteri di dalamnya, maka akan semakin banyak bakteri yang menetap dan berkembang di dalam kandung kemih. Kondisi inilah yang membuat orang yang menahan kencing lebih tinggi risikonya untuk mengalami infeksi saluran kemih.
Menahan pipis dalam batas waktu yang tidak terlalu lama bagi orang-orang yang sehat mungkin tidak terlalu menjadi masalah. Tapi, jika Anda memiliki kondisi berikut ini, akan membahayakan dan sangat tidak dianjurkan untuk menahan pipis, yaitu:
• Pembesaran prostat
• Gangguan pada kantung kemih
• Gangguan ginjal
• Retensi urine
• Wanita yang sedang hamil
Baca Juga: Dihidupkan Kembali, Atoz Akan Diboyong ke Indonesia?
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia