Suara.com - Tulang sangat kuat bahkan empat sampai lima kali lebih kuat dari baja dengan ukuran sebanding, demikian yang dilaporkan Live Science. Meski demikian kuatnya tulang setiap orang berbeda, tergantung pada kepadatan tulang yang dimiliki.
Dan, Anda perlu tahu bahwa kuat atau tidaknya tulang dipengaruhi oleh beberapa zat penting, yaitu kalsium, vitamin D, dan vitamin K.
Kalsium berfungsi membangun tulang dan memperlambat proses pengeroposan. Sementara vitamin D, membantu tubuh untuk menyerap kalsium sehingga membantu mencegah pengeroposan tulang.
Kalsium dan vitamin K bisa didapat dengan mudah dari makanan. Sementara vitamin D, bisa didapat tidak hanya dari makanan tapi juga sinar matahari pagi. Namun asupan ketiganya harus sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Angka Kecukupan Gizi, dalam sehari orang dengan usia 16 sampai 80 tahun membutuhkan sekitar:
1. 15-20 mikrogram vitamin D
2. 55-65 mikrogram vitamin K
3. 1200-1000 mikrogram kalsium
Begini Cara Agar Tulang Tetap Kuat dan Sehat
Selain kepadatan tulang, seberapa kuatnya tulang juga dipengaruhi oleh beban tubuh, usia, dan kesehatan seseorang. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh biomedis di Wayne State University mengamati kekuatan para atlet dan bebannya sampai bisa merusak tulang.
Seorang petinju bisa menghasilkan lebih banyak kekuatan pada pukulannya karena memiliki lebih banyak massa tubuh di belakangnya. Sebuah pukulan yang cepat dan tajam bisa saja menyebabkan 25 persen tulang rusuk orang tua patah dan pecah.
Memperkuat tulang, dikutip Hello Sehat, bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup Anda. Ini bukan hanya menjaga kesehatan tulang tapi juga menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Pertama, penuhi kebutuhan nutrisi Anda dari makanan yang sehat pengolahannya.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Ini Warnai Kemenangan Barcelona atas AS Roma
Untuk menjaga kesehatan tulang, konsumsi makanan yang kaya vitamin D, vitamin K, dan kalsium yang sehat pengolahan dan kandungannya. Misalnya, memilih susu rendah lemak.
Menikmati sinar matahari selama 10 menit setiap hari juga memberikan vitamin D secara langsung bagi tubuh. Selain itu, rutin olahraga juga bisa membuat daya tahan tubuh meningkat dan memperkuat tulang.
Namun, perhatikan keselamatan Anda juga saat olahraga agar terhindar dari cedera. Melakukan aktivitas fisik ini juga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan berat tubuh Anda tetap ideal sehingga tidak memperberat kerja tulang dalam menahan beban tubuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?