Suara.com - Studi terkini menyebutkan bahwa konsumsi ikan sejak dini dapat membantu anak terhindar dari penyakit kronis di masa depan. Ini dikarenakan asam lemak omega 3 yang terkandung dalam ikan, utamanya ikan laut, sangat baik bagi kesehatan tubuh.
Perlu diketahui, asam lemak omega 3 umumnya ditemukan di sumber tanaman dan makanan laut. Jika Anda tidak memiliki tingkat omega 3 yang cukup tinggi dalam diet bisa menjadi salah satu faktor risiko utama kematian secara global, yang berkontribusi terhadap perkembangan penyakit kronis seperti kanker.
Diet sehat dapat mengurangi risiko terkena kanker secara signifikan. Karenanya, peran asam lemak omega 3, terutama dalam pencegahan kanker payudara sangatlah penting.
Dalam studi eksperimental, telah ditunjukkan bahwa asam lemak omega 3 selama tahun-tahun awal pertumbuhan dan perkembangan anak, dapat memainkan peran dalam mengurangi risiko kanker payudara di kemudian hari.
Namun tidak semua omega 3 diciptakan sama. Secara struktural, asam lemak omega 3 yang ditemukan pada tumbuhan dan makanan laut adalah molekul yang berbeda.
Penelitian yang dilansir dari Independent.co.uk mengungkap, asam lemak omega 3 yang ditemukan dalam makanan laut ialah asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA).
Sebaliknya, asam lemak omega 3 pada tumbuhan seperti rami dan kanola, mengandung asam alfa-linolenat (ALA) yang dianggap kurang manjur untuk pencegahan kanker.
Namun, para ilmuwan tidak pernah yakin secara persis berapa banyak omega 3 di makanan laut sehingga membuatnya lebih kuat sampai saat ini. Untuk itu, tim peneliti lain di Universitas Guelph membantu menjelaskan pertanyaan ini.
Mereka melakukan penelitian pada tikus yang membandingkan dampak ALA dengan EPA + DHA pada perkembangan tumor. Hasilnya menunjukkan bahwa keduanya bermanfaat dalam mengubah perkembangan kelenjar susu untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara.
Tak hanya itu, asam lemak tersebut juga mengurangi ukuran tumor dan multiplisitas setelah terjadinya kanker payudara. Namun, studi ini juga menunjukkan EPA + DHA menjadi delapan kali lebih kuat dari ALA.
Ini menunjukkan bahwa omega 3 dari sumber makanan laut secara signifikan lebih efektif dalam mengurangi risiko kanker payudara dan meningkatkan prognosis.
Lalu, berapa jumlah ideal omega-3 dari makanan laut dalam diet kita? Diet khas Amerika Utara mengungkap, setidaknya kita harus mengonsumsi satu hingga tiga gram ALA per hari dan hanya 100-150 mg EPA + DHA per hari.
Jumlah ini sesuai dengan rekomendasi dari Institute of Medicine. Tingkat ini dapat dicapai dalam diet dengan mengkonsumsi dua hingga tiga porsi ikan per minggu, atau dengan menambahkan suplemen EPA + DHA berkualitas tinggi.
Asupan omega 3 berbasis makanan laut pada anak-anak berbeda dari orang dewasa. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anak-anak di Amerika Utara memiliki asupan EPA + DHA yang lebih rendah daripada orang dewasa.
Bahkan, sebuah penelitian di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa 84 persen anak mengonsumsi kurang dari satu porsi ikan atau makanan 3 per minggu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025