Suara.com - Terapi non-operasi atau non-invasif yang terdiri dari observasi, terapi, latihan fisik, penggunaan bracing atau penunjang, serta komplementer, terbukti memiliki manfaat untuk menghentikan progres kelainan tulang pada pasien skoliosis.
Hal ini adalah kabar baik karena pasien skoliosis selalu dibayang-bayangi metode invasif seperti operasi bedah untuk memperbaiki susunan tulang belakang mereka.
Menurut Labana Simanihuruk, B. Sc saat berbicara dalam acara Scoliosis Care di Jakarta, Selasa (17/07/2018) mengatakan, penggunaan bracing atau penunjang merupakan terapi yang signifikan bagi pasien skoliosis.
Meski begitu, pasien harus mengikuti tahapan diagnosa bracing, dimulai dengan memindai tubuh secara akurat melalui alat 3 Dimensi BraceScan.
Kata Labana, metode bracing mampu mengoreksi lengkungan tulang atau kurva terutama pada pasien yang memiliki kurva lebih dari 30 derajat.
Skoliosis sendiri adalah kondisi tulang belakang yang melengkung ke samping secara tidak normal.
Meski kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak sebelum masa pubertas, namun skoliosis juga mungkin terjadi pada orang dewasa yang tidak memiliki sejarah kondisi skoliosis, karena adanya degenerasi pada tulang belakang dan faktor usia.
"Meski begitu, sampai hari ini belum ada riset yang menyatakan secara pasti penyebab skoliosis," imbuh Labana.
Pada anak-anak, skoliosis bisa berubah menjadi kondisi serius seiring dengan bertambahnya usia.
Baca Juga: Dikalahkan Ganjar di Jawa Tengah, Sudirman Said Akhirnya Nyaleg
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara