Suara.com - Anak tidur terlalu malam ternyata berisiko stunting. Ini dikarenakan, kata dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K), Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik FKUI/RSCM, anak yang tidur terlalu malam mengalami hambatan dalam memproduksi hormon pertumbuhan yang berperan dalam tinggi badannya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa anak yang kekurangan nutrisi berupa protein ditambah sering tidur larut malam cenderung terhambat pertumbuhannya. Inilah yang menjadi alasan mengapa stunting dan kebiasaan tidur terlalu malam saling berkaitan.
Damayanti mengatakan bahwa hingga usia satu tahun, bagian tubuh anak yang terus tumbuh adalah batang tubuh. Itu sebabnya bayi tampak montok dan perutnya sedikit buncit.
"Nah, setelah usia satu tahun hingga remaja, yang tumbuh pesat adalah bagian kaki. Pada ujung-ujung tulang panjang ini ada lempeng pertumbuhan yang kalau terus bertambah, tulang makin panjang dan tinggi badan anak terus bertambah," ujarnya pada diskusi Ngobras di Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Untuk membentuk lempeng ini, lanjut Damayanti, dibutuhkan energi dan protein. Protein berperan untuk membawa hormon pertumbuhan atau growth hormone (GH) yang diproduksi di hati, ke lempeng pertumbuhan dan otot, sehingga tubuh makin panjang. Sehingga jika tidak ada protein, tidak ada yang mengangkut hormon pertumbuhan.
"Bila defisiensi nutrisi ini dibiarkan berkepanjangan, pada akhrinya keseimbangan hormonal akan terganggu. Produksi hormon pertumbuhan terganggu, anak pun menjadi makin pendek," terangnya merinci.
Tak kalah penting, kata Damayanti, adalah pola tidur anak juga harus baik. Pasalnya hormon pertumbuhan diproduksi saat anak tidur dalam, karenanya anak harus tidur nyenyak terutama di malam hari.
"Produksi hormon pertumbuhan paling tinggi pada pukul 11 malam hingga dua pagi. Namun, ini tak akan terjadi bila tidur anak tidak nyenyak. Dan, hormon ini baru keluar setelah anak tidur selama tiga jam," jelasnya.
Ini berarti, kata Damayanti, anak harus tidur pukul 08.00 malam agar hormon pertumbuhan bisa diproduksi pukul 11.00 malam. Selain itu, produksi hormon pertumbuhan juga dipengaruhi oleh latihan fisik dan asupan asam amino yang lengkap.
Baca Juga: Nokia X5 Resmi Meluncur, Dijual Mulai Rp 2 Jutaan
Jadi, mulai sekarang jangan biasakan anak tidur terlalu malam agar terhindar dari risiko stunting.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?