Suara.com - Usus buntu atau apendisitis merupakan salah satu penyakit yang bisa menyerang siapa saja. Namun biasanya penyakit ini lebih sering diidap orang dewasa, berusia 10 - 30 tahun. Salah satu mitos yang cukup sering dikaitkan dengan usus buntu antara lain: karena konsumsi cabai yang berlebihan.
Ya, mereka yang gemar mengonsumsi makanan pedas dianggap lebih berisiko mengalami peradangan di bagian usus buntu. Disampaikan dr Wifanto Sadityo Jeo, Sp.B-KBD selaku dokter spesialis bedah digestif Siloam Hospitals, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kondisi usus buntu terjadi karena adanya sumbatan di dalam lubang usus.
"Penyebabnya bisa bermacam-macam, salah satunya memang benar karena konsumsi cabai atau biji-bijian yang sulit dicerna. Apalagi sekarang lagi ngetren makanan yang level pedasnya sampai 20! Bisa dibayangkan cabainya berapa banyak," ujar dr Wifanto Sadityo Jeo, pada temu media di Siloam Kebon Jeruk, Kamis (26/07/2018).
Ia menambahkan, penumpukan biji-bijian yang sulit dicerna ini bisa menyumbat lubang usus dan pada gilirannya menyebabkan pembengkakan dan infeksi. Selain itu, dr Wifanto Sadityo Jeo menambahkan, buang air besar yang tak teratur juga bisa memicu penyakit usus buntu.
"Tumpukan kotoran yang tidak dibuang juga bisa memicu usus buntu. Biasanya karena kurang serat. Jadi, selain membatasi konsumsi biji-bijian dari cabai maupun yang lainnya, seseorang juga harus rutin buang air besar sehingga pencernaannya lancar," tambahnya.
Seseorang penderita usus buntu biasanya akan mengalami gejala sakit perut yang hilang timbul. Kabar baiknya, kondisi ini bisa ditangani dengan operasi pengangkatan usus buntu.
Meski tergolong menghilangkan salah satu organ, operasi bedah ini tidak akan mengganggu fungsi saluran cerna.
"Usus buntu diangkat tidak masalah karena seperti aksesori saja. Ketika diangkat tidak akan mengganggu fungsinya," tutupnya.
Baca Juga: Olimpiade 2020: Hormati Atlet Muslim, Jepang Siapkan Mobil Masjid
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!