Suara.com - Diva internasional, Beyonce, mengaku bahwa dirinya mengalami toxemia ketika melahirkan anak kembarnya, Sir dan Rumi. Pengakuan tersebut diutarakan Beyonce dalam wawancara bersama Vogue pada edisi September 2018 ini.
Toxemia atau biasa dikenal sebagai preeklamsia, membuat istri dari rapper Jay Z tersebut harus istirahat selama sebulan penuh dan membuat si kembar dirawat dalam ruang unit perawatan intensif neonatal (NICU) selama berminggu-minggu.
Toxemia sendiri adalah istilah yang luas untuk mengacu pada racun tidak dikenal dan dapat menyebabkan masalah medis. Beberapa dokter menyebut masalah ini sebagai preeclampsia toxemia.
Kondisi tersebut merupakan sebuah tanda bahwa plasenta, sumber nutrisi penting untuk bayi yang sedang tumbuh, tidak berfungsi dengan baik dan bahkan melepaskan diri dari rahim.
Perempuan yang mengalami toxemia mengalami gejala seperti tekanan darah tinggi, pembengkakan pada tangan dan kaki, serta tingginya kadar protein pada urin.
Toxemia juga dapat menimbulkan sakit kepala, pusing, penglihatan buram dan kenaikan berat badan secara mendadak.
Preeklamsia toxemia dapat berlanjut menjadi eklamsia, yang membuat ibu hamil mengalami kejang dan dapat membahayakan nyawa baik ibu maupun anaknya.
Tidak jelas mengapa beberapa perempuan mengalami kondisi tersebut, tetapi perempuan dengan kondisi kehamilan kembar seperti Beyonce dan perempuan dengan diabetes cenderung memiliki risiko lebih tinggi.
Perempuan hamil usia tua serta kehamilan pertama juga memiliki risiko preeklampsia yang lebih tinggi. Salah satu cara untuk mengobati kondisi ini adalah dengan melahirkan bayi yang dikandung.
Dokter biasanya akan melakukan induksi persalinan atau bahkan bedah caesar. Untuk bisa sampai pada titik tersebut, kehamilan harus sudah memasuki 37 minggu dan dokter akan memberikan steroid untuk meningkatkan pertumbuhan paru-paru bayi serta meminta ibu untuk beristirahat selama berminggu-minggu menjelang kehamilan.
Perempuan hamil juga akan diberikan obat untuk mengontrol tekanan darah dan melakukan tes darah serta tes urin secara rutin untuk melacak adanya tanda-tanda kelebihan protein.
Apakah seorang perempuan yang pernah mengalami Toxemia akan mengalaminya lagi?
Preeklamsia, jika diobati dengan benar selama kehamilan, akan sembuh dalam waktu seminggu. Meskipun kemungkinan besar perempuam yang mengalaminya akan mengembangkan masalah yang sama pada kehamilan berikutnya, namun kasus seperti itu tidak selalu terjadi.
Berita Terkait
-
Unik! Dhika Himawan Hamil, Brandon Salim Umumkan Lewat Kostum Halloween
-
5 Kandungan Skincare yang Harus Dihindari Ibu Hamil, Nggak Aman untuk Janin
-
Perut Buncit Shenina Cinnamon di Acara Film Dopamin Jadi Sorotan, Istri Angga Yunanda Hamil?
-
Brandon Salim dan Dhika Himawan Umumkan Kehamilan Pertama ala Poster Film
-
Zaskia Sungkar Akhirnya Umumkan Jenis Kelamin Sang Anak: Its a Boy!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara