Suara.com - Stroke merupakan salah satu penyakit kronis yang berakibat pada angka kematian cukup tinggi. Pernah mengalami stroke dan selamat? Jangan lupa untuk terus mengecek kesehatan otak Anda.
Sebuah penelitian yang dilakukan Exeter University menyebut, pasien stroke yang selamat akan berisiko mengalami gangguan pada otak. Menurut penelitian tersebut, pasien stroke yang selamat, berisiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami penyakit pikun atau demensia.
Dalam penelitian yang dipublikasikan jurnal Alzheimer's & Dementia ini, peneliti mengungkapkan, stroke terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah di otak. Hal ini mengakibatkan otak mengalami defisiensi oksigen, yang bisa menyebabkan kematian neuron dan sel-sel otak lainnya.
"Pencegahan stroke tak hanya mengurangi angka kejadian dan kematian, tapi sekaligus mencegah demensia," ungkap Dr Ilianna Lourida, peneliti dari University of Exeter Medical School, seperti dikutip Daily Mail, Senin (3/9/2018).
Penelitian dilakukan dengan melibatkan lebih dari 3,2 juta responden. Sekitar 57 ribu orang di Inggris mengalami stroke setiap tahun, dan 32 ribu di antaranya meninggal dunia.
Penelitian yang dilakukan Dr Lourida dan kawan-kawan ini menyebut, adanya riwayat stroke satu kali saja akan meningkatkan risiko demensia hingga 70 persen. Jika stroke dialami baru-baru ini, dan menyerang di atas usia 49 tahun, maka risikonya meningkat 100 persen.
Dr David Llewllyn, yang juga dari University of Exeter Medical School, menyebut, sepertiga kasus demensia sebenarnya bisa dicegah. Untuk mendukung kesimpulan ini, penelitian untuk melihat hubungan antara stroke dan demensia harus lebih diperbanyak.
"Temuan kami, ada hubungan kuat (amtara stroke dan demensia). Menjaga suplai darah ke otak adalah cara utama mengurangi beban karena demensia," tutupnya. (Muhamad Reza Sulaiman)
Baca Juga: Stroke Sering Terjadi di Kamar Mandi, Ini Penjelasannya
Berita Terkait
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
Pengidap Penyakit Kronis Meningkat: Skrining, Pengelolaan, dan Pemantauan Jadi Kunci Hidup Berkualitas
-
Kurang Tidur Berulang Ganggu Sistem Imun, Picu Peradangan-Risiko Penyakit Kronis
-
Gizi Seimbang Bisa Cegah Penyakit Kronis, Ini Penjelasan Dokter
-
Obat Penyakit Kardiovaskular Berpotensi Cegah Risiko Demensia? Ini Faktanya
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis