Suara.com - Sebuah studi dari Indian Institute of Technology, India, menemukan adanya kandungan mikroplastik pada beberapa merek garam di negara tersebut akibat dampak pencemaran laut.
Mikroplastik adalah potongan-potongan super kecil dari plastik yang berdiameter kurang dari 5 milimeter. Mikroplastik biasanya terbentuk oleh degradasi bertahap produk limbah plastik di lingkungan, terutama di laut.
Sebanyak 63,76 mikrogram (atau 0,063 miligram) mikroplastik ditemukan per kilogram pada garam yang diuji.
Studi ini menyatakan bahwa 63 persen partikel mikroplastik ada dalam bentuk fragmen dan 37 persennya dalam bentuk serat.
Penelitian yang berjudul "Kontaminasi Garam Laut India dengan Mikroplastik dan Potensi Strategi Pencegahannya" ini ditulis oleh Profesor Amritanshu Shriwastav dan Chandan Krishna Seth dari CESE.
"India termasuk di antara tiga produsen garam terbesar untuk konsumsi domestik serta keperluan industri. Oleh karena itu penelitian diperlukan dan sekarang telah mendukung wacana global tentang meningkatnya kehadiran mikroplastik dalam rantai makanan kita," kata Profesor Shriwastav, dikutip dari Indian Express.
Meski begitu, belum ada studi yang menghubungkan peningkatan konsumsi mikroplastik pada garam dengan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Hanya saja, studi ini membuktikan bahwa pencemaran laut sudah mulai memengaruhi hidup manusia.
Profesor Shriwastav juga mengklaim bahwa sekitar 85 persen dari mikroplastik, menurut beratnya, dapat dihilangkan dengan menggunakan teknik penyaringan pasir yang sederhana. Namun pencegahan utama adalah dengan tidak membuang limbah plastik ke laut dan mencegah pencemaran laut.
Penelitian ini diterbitkan pada 25 Agustus di jurnal Environmental Science and Pollution Research.
Karena itu, cegah pencemaran laut dengan tidak membuang limbah plastik di laut jika tak ingin garam dapur Anda mengandung mikroplastik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar