Suara.com - Sinar ultraviolet A (sinar UVA), tidak hanya berbahaya bagi kulit tetapi juga mata, dokter mata mengungkap bahwa paparan sinar UVA ke mata bisa menyebabkan katarak.
Menurut dokter spesialis mata dari RS Cipto Mangunkusumo, dr. Astrianda N. Suryono, SpM(K), sekitar 11,3 persen dari total 225 juta orang Indonesia menderita katarak dengan 1,9 persen di antaranya mengalami kebutaan.
Katarak pada umumnya terjadi karena proses penuaan atau degenerasi. Tetapi salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan katarak terjadi lebih cepat adalah paparan radiasi sinar UVA.
"Sinar UV berdampak kerusakan biologis termasuk pada organ mata. Terutama sinar UVA yang lolos atmosfer dan berbahaya. Radiasi dapat menyebabkan kanker atau keganasan, dan itu yang paling seram," ujar Astrianda saat acara peluncuran produk Zeiss UVProtect Clear Lense di Jakarta, baru-baru ini.
Kata Astriananda, beberapa dampak negatif lainnya akibat paparan sinar UVA berlebihan pada mata adalah membuat kulit sekitar mata lebih cepat mengkerut, masalah selaput lendir, dan photokeratitis.
"Hal yang bahaya lain dan cukup banyak adalah di bagian kornea atau dinding paling depan pada bola mata. Dinding harusnya jernih tapi pada orang yang terekposur ultarviolet hebat bisa terjadi photokeratitis. Ini kondisi yang akan menyusahkan karena penglihatan terganggu karena ada kekeruhan, jadi cahaya masuk tidak akan maksimal dan pandangan akan terlihat kabur, silau," tandasnya lagi.
Maka dari itu, Ia menganjurkan masyarakat Indonesia yang sering beraktivitas di luar lapangan untuk menggunakan kacamata berfilter, lensa kontak oftalmik atau kaca mata hitam. Saran lainnya adalah menggunakan tabir surya SPF di atas 15, menggunakan topi dengan tepian yang lebar dan mencegah ekposur sinar matahari langsung dari pukul 10 pagi sampai 2 siang.
"Selain itu, ada atau tidak ada keluhan pada mata, selalu melakukan pengecekan mata secara rutin. Sebaiknya periksa mata setiap satu sampai dua tahun sekali," tutupnya.
Nah, itulah pesan dokter mata untuk menjaga kesehatan mata dari bahaya sinar UVA yang bisa menyebabkan katarak.
Baca Juga: BPJS Batasi Kuota Operasi Katarak, Perdami Buka Suara
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental