Suara.com - Makanan cepat saji kerap dikaitkan dengan efek negatif terhadap kesehatan. Ternyata hal ini terbukti, lewat sebuah penelitian terkini yang dilakukan di Eropa. Disebutkan bahwa konsumsi makanan cepat saji bisa memicu kanker.
Untuk membantu konsumen membuat pilihan yang lebih sehat, tim peneliti mengatakan perlunya penerapan sistem pelabelan kode warna pada gerai makanan di seluruh dunia.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS Medicine beberapa pekan lalu (18/9/2018) ini pun melakukan pelabelan lima warna pada makanan, dilihat dari kualitas gizinya.
Untuk makanan yang diberi nilai A memiliki kualitas gizi tertinggi, diwakili oleh warna hijau gelap, hingga nilai E yang merujuk pada makanan dengan kualitas gizi buruk, diwakili oleh warna merah gelap.
"Tujuan dari penelitian baru ini adalah menyediakan bukti ilmiah dari nilai sistem. Kami menyebutnya sebagai Nutri-Score," ujar peneliti utama, Mélanie Deschasaux dan Mathilde Touvier.
Dengan menggunakan sistem yang sama dengan Nutri-Score, tim peneliti memeriksa dan menganalisa pola diet hampir setengah juta orang dari sepuluh negara Eropa. Selanjutnya, peneliti juga melihat tren kanker di negara para responden bermukim.
Setelah memperhatikan faktor-faktor lainnya juga seperti merokok, riwayat keluarga mengidap kanker, dan indeks massa tubuh, peneliti menemukan responden yang mengonsumsi makanan dengan kualitas gizi buruk seperti pada makanan cepat saji dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker.
"Kami menemukan bahwa konsumsi makanan cepat saji berisiko tinggi memicu kanker kolorektal, saluran pernapasan, dan kanker perut," tambah mereka.
Selain berhenti merokok, pedoman yang direkomendasikan oleh American Cancer Society untuk mencegah kanker adalah melakukan aktivitas fisik dan menjalani pola makan sehat.
Baca Juga: Virzha Idol Coba Pengalaman Baru sebagai Produser Musik
Temuan baru yang menyarankan sistem pelabelan Nutri-Score ini juga bisa terbukti bermanfaat dalam upaya pencegahan mengedukasi konsumen agar dapat mencari pilihan yang lebih sehat saat membeli makanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi