Suara.com - Penyakit paru dan sistem pernapasan menjadi masalah kesehatan dan penyebab kematian utama di dunia. Sayangnya selama ini masyarakat hanya menganggap penyakit paru hanya berupa kanker paru dan tuberkulosis (TBC).
Padahal ada banyak penyakit yang menyerang sistem pernapasan. Disampaikan dr Andika C Putra, Ph.D, Sp.P dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, ada lima penyakit paru utama yang merupakan penyebab terbanyak kesakitan dan kematian di seluruh dunia. Apa saja?
Berikut adalah penjelasan mengenai lima penyakit paru mematikan tersebut, seperti dijelaskan dr Andika dalam temu media PDPI di Jakarta, Jumat (21/9/2018)
1. PPOK
Andika memaparkan, lebih dari 65 juta penduduk dunia menderita penyakit paru obstruktif kronik dan sebanyak 3 juta diantaranya meninggal tiap tahunnya. Hal ini menempatkan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) sebagai penyebab kematian ke-3 di seluruh dunia.
Penelitian kohort yang dilaksanakan oleh Litbangkes Kemenkes RI bekerjasama dengan Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI-RS Persahabatan pada 2010 di daerah Bogor, Jawa Barat didapatkan angka prevalensi PPOK sebanyak 5,5 persen.
"Kasus PPOK akan terus meningkat dari tahun ke tahun hal ini terkait faktor risiko utama yaitu merokok. Fokus pencegahan utama PPOK adalah mencegah individu untuk merokok dan mendorong perokok untuk berhenti merokok," ujar Andika.
2. Asma
Asma merupakan penyakit kronik yang paling sering menyerang anak-anak. Data World Health Organization (WHO) memperkirakan ada sekitar 344 juta penderita asma di dunia saat ini, di mana 14 persen di antaranya adalah anak-anak.
Baca Juga: Hati-Hati Bun, Asap Rokok Bisa Sebabkan Paru-Paru Basah pada Bayi
Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar 2013 menyatakan bahwa prevalensi asma tertinggi berada di Sulawesi Tengah (7,8 persen), diikuti Nusa Tenggara Timur (7,13 persen), Yogyakarta (6,9 persen) dan Sulawesi Selatan (6,7 persen). Andika mengatakan, penderita asma yang merokok dapat menyebabkan penurunan fungsi paru yang lebih cepat.
3. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi dengan prevalensi terbanyak, yakni mencapai 10 juta kasus di mana 1,8 juta diantaranya mengalami kematian tiap tahunnya di seluruh dunia. Sementara di Indonesia, berdasarkan data WHO 2017, insiden kasus TB di Indonesia mencapai 1.020.000 kasus, dengan tingkat kematian akibat TB adalah sebesar 110 ribu kasus.
4. Pneumonia
Andika mengatakan, diperkirakan ada 4 juta kematian akibat pneumonia setiap tahunnya di seluruh dunia. Pneumonia sendiri dapat terjadi pada anak dan dewasa. Angka kematian pneumonia pada balita di Indonesia cukup tinggi yaitu 16 persen atau sekitar 920.136 balita, sementara prevalensi pneumonia pada orang dewasa di Indonesia mencapai 4.5 persen.
"Kematian akibat pneumonia biasa diperparah dengan penyakit penyerta seperti pada pasien dengan stroke, TB sehingga akan memperberat kondisi pasien," tambah dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan