Suara.com - Gampang terengah-engah saat beraktifitas jangan digampang sepele, hati-hati bisa jadi hal tersebut Anda terkena hipertensi paru yang utama.
Apa itu penyakit hipertensi paru dan berbahaya atau tidak? Berikut penjelasan lengkap menurut pakar hipertensi paru dan penyakit jantung, dr. Lucia Kris Dinarti, Sp PD, Sp JP.
Penyakit hipertensi paru alias hipertensi pulmonal berbeda dengan kondisi hipertensi biasa alias hipertensi sistemik. Nah, seorang spesialis jantung dan ahli hipertensi paru dari Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta, Lucia Kris Dinarti, memaparkan perbedaan keduanya.
Menurutnya, hipertensi sistemik terjadi ketika angka tekanan darah pada tensimeter naik melebihi batas normal. Kondisi tersebut lebih banyak berkaitan pada jantung kiri.
“Nah, hipertensi paru terjadinya pada jantung kanan. Jadi ada peningkatan tekanan di pembuluh darah paru yang melebihi 25 mmHg, inilah hipertensi paru,” papar dr Lucia Kris ketika ditemui di Hotel Raffles Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (24/9).
Secara umum, gejala dan tanda hipertensi biasa dengan hipertensi baru itu berbeda. Gejala hipertensi paru lebih banyak mengarah pada masalah pernapasan.
Seperti yang dijelaskan oleh dr Lucia Kris, berikut adalah berbagai gejala dan tanda hipertensi paru yang perlu diwaspadai dilansir Hello Sehat:
-Mengalami sesak napas yang tidak jelas penyebabnya
-Ketika beraktivitas mudah ngos-ngosan atau terengah-engah
-Gangguan irama jantung
-Mudah lelah
Sedangkan untuk anak-anak, ada tanda hipertensi paru lainnya yakni:
Baca Juga: Bantuan untuk Korban Gempa Palu - Donggala Menumpuk di Makassar
-Batuk berulang
-Pertumbuhan terhambat (lebih lambat daripada anak-anak seusianya)
“Tidak mudah untuk mendeteksi tanda hipertensi paru, karena gejala-gejalanya memang tidak khas dan mirip dengan penyakit lain. Bahkan anak-anak sering salah didiagnosis dengan penyakit TBC. Padahal, sebetulnya bisa jadi hipertensi paru,” ungkap dr Lucia Kris yang juga menjalin kerja sama erat dengan Yayasan Hipertensi Paru Indonesia (YHPI).
Karena sulit dideteksi, banyak orang yang tidak segera mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Akhirnya kebanyakan pasien baru periksa ke dokter ketika kondisinya sudah parah atau bahkan sudah terlambat ditangani.
Lucia Kris menyarankan siapa pun yang merasakan berbagai tanda hipertensi paru seperti cepat ngos-ngosan saat beraktivitas dan sering mengalami sesak napas yang tidak jelas penyebabnya untuk segera periksa ke dokter. Apalagi kalau semakin lama keluhan ini terus bertambah parah.
Dokter akan memeriksa irama detak jantung Anda dengan stetoskop, memeriksa kondisi jantung dengan prosedur rekam jantung, atau melakukan rontgen paru. Bila Anda dicurigai memiliki hipertensi paru, Anda mungkin diminta untuk menjalani katerisasi jantung kanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak