Suara.com - Jika Anda termasuk penggemar makanan cepat saji lalu tiba-tiba harus berhenti mengonsumsinya, maka siap-siaplah merasakan gejala seperti sakit kepala hingga emosi yang mudah meledak.
Hal ini dilansir dari laman Menshealth, efek-efek ini merupakan gejala penarikan (withdrawal), layaknya orang-orang yang memutuskan berhenti dari candu rokok maupun alkohol.
Untuk mendapatkan temuan ini, peneliti Erica Schulte dan tim menganalisa 200 responden. Pola makan mereka diikuti selama satu tahun terakhir. Erica Schulte mendapati bahwa orang yang terbiasa mengonsumsi makanan seperti keripik, kue manis, kentang goreng dan burger, cenderung lebih rentan mengalami perubahan suasana hati setelah diminta untuk berhenti mengonsumsinya.
"Gejalanya bisa berupa suasana hati yang berubah, cemas, sakit kepala dan sulit tidur. Biasanya hal ini akan terjadi 2 - 5 hari setelah berhenti mengonsumsinya," ujar Erica Schulte.
Menurut dia, gejala penarikan ini terjadi karena efek dari kandungan gula dan garam pada junk food yang pada gilirannya menyebabkan kecanduan. Ketika berbagai hidangan dengan kadar gula dan garam tinggi ini dihentikan maka tubuh berusaha untuk mencari asupan yang berdampak mengubah suasana hati.
"Dari hasil tes pengukuran gejala penarikan obat, para responden umumnya mengakui bahwa mereka mengalami beberapa gejala tadi. Hal ini membuktikan bahwa junk food juga memiliki efek candu seperti rokok maupun obat-obatan terlarang," tambah dia.
Meski demikian, terdapat beberapa kekurangan dalam penelitian ini. Erica Schulte dan tim tidak mengukur seberapa besar intensitas gejala penarikan ini dan mereka tidak meneliti apakah gejala itu berlaku pada mereka yang berhenti mengonsumsi junk food secara keseluruhan atau hanya sebatas mengurangi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara