Suara.com - Memiliki sifat egois tak hanya membuat seseorang sulit berteman. Studi menyebut orang yang memiliki sifat egois punya gaji lebih rendah dan anak lebih sedikit daripada yang senang berbagai.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology ini menganalisis empat studi utama yang melibatkan 60.000 orang Amerika dan Eropa. Bekerja sama dengan Institute for Futures Studies dan University of South Carolina, para peneliti di Stockholm University, Swedia, melihat bagaimana sifat egois berkaitan dengan jumlah gaji dan kesuburan.
Dari analisis ini peneliti mengungkapkan konsep di mana orang yang egois mengumpulkan lebih banyak uang karena perilaku hemat mereka adalah omong kosong.
Justru peneliti mendapati bahwa orang yang tanpa pamrih dalam memberikan pertolongan sebenarnya lebih mungkin untuk menerima gaji yang lebih tinggi dan memiliki anak yang lebih banyak.
"Hasilnya sangat jelas terlihat dalam data responden Amerika dan Eropa. Orang yang paling tidak egois memiliki anak yang paling banyak dan menerima gaji tertinggi," ujar Kimmo Eriksson, peneliti utama di Center for Cultural Evolution di Stockholm University, dikutip dari Independent.
Selain itu, Eriksson dan tim juga menemukan bahwa orang yang paling dermawan pada satu titik waktu akan mengalami kenaikan gaji terbesar dalam hidupnya.
Para peneliti ini percaya bahwa hubungan sosial yang dibina dengan baik dapat menjadi kunci keberhasilan seseorang. Meski demikian ia mengatakan perlu penelitian lebih lanjut untuk menguatkan temuannya.
"Penelitian masa depan harus menggali lebih dalam mengapa orang yang murah hati mendapatkan keberuntungan lebih banyak, dan melihat apakah ada hubungan antara tidak mementingkan diri sendiri, gaji yang lebih tinggi dan lebih banyak anak juga berlaku di negara lainnya," kata rekan penulis Brent Simpson dari University of South Carolina.
Nah, bagi Anda yang ingin beruntung dan memiliki gaji lebih tinggi, buang sifat egois saat ini juga ya.
Baca Juga: Wajah Jadi Mirip Pasangan Setelah Menikah, Ini Penjelasan Studi
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis