Suara.com - Baru-baru ini Environmental Working Group (EWG) merilis hasil uji 28 sampel sereal berbahan oat (oatmeal) dan camilan bar yang populer dengan merek General Mills dan Quaker, dan produk tersebut terbukti mengandung glifosat, bahan aktif yang digunakan dalam pembunuh gulma, dengan merek Roundup.
Dua produk dari keseluruhan sampel di atas, mengandung glisofat di atas batas aman untuk kesehatan yakni 160 ppb. Ironinya, dari dua produk tersebut, salah satunya adalah produk oatmeal merek Quaker yang banyak dikonsumsi masyarakat. Kelompok advokasi ini mengatakan bahwa kadar glisofat dalam Quaker Oatmeal Squares mencapai 18 kali lipat di atas batas aman rata-rata bagi kesehatan anak-anak.
Namun, pada beberapa varian Quaker seperti Quaker Instant Oatmeals Apples & Cinnamon, Quaker Breakfast Squares Soft Baked Bars Peanut Butter masih mengandung glisofat dalam batas aman bagi kesehatan seperti yang ditentukan oleh BPOM Amerika Serikat.
"Meski disebut masih dalam batas aman bagi kesehatan, bukan berarti kandungan tersebut boleh digunakan dalam makanan," ujar EWG.
WHO, dalam laporan 2015 menyebutkan bahwa herbisida glifosat bersama dengan insektisida malathion dan diazinon dapat bersifat karsinogenik pada manusia. Bahkan penggunaan zat malathion dalam makanan disebut-sebut bisa memicu limfoma non Hodgkin dan kanker prostat menurut hasil penelitian terbatas.
Setelah laporan ini dirilis Agustus lalu, para ahli kesehatan mengatakan konsumen harus tetap tenang dan mendorong lebih banyak penelitian sebelum menghentikan konsumsi beberapa makanan dengan merek populer ini.
"Kami mendorong penyelidikan lebih lanjut untuk membuktikan temuan dari EWG ini," ujar Scott Goldstein seorang dokter anak di Northwestern Children’s Practice.
Di sisi lain, Paul Pharoah, seorang profesor epidemiologi kanker di University of Cambridge di Inggris, mengatakan bahwa dugaan glifosat dapat meningkatkan risiko limfoma non-Hodgkin masih sangat lemah.
Pada bulan Agustus, baik General Mills dan Quaker Oats Company menanggapi temuan tersebut dengan menyatakan tingkat glifosat dalam produk sereal mereka tetap berada dalam kadar aman yang diatur oleh Badan Kesehatan Lingkungan. Mereka juga memastikan bahwa perusahaan tidak dengan sengaja menambahkan glifosat dalam proses pengolahan.
Baca Juga: Neno Warisman Sebut Ada 31 Juta Nama Siluman Jelang Pilpres 2019
"Setelah oat diangkut ke pabrik, kami mendistribusikannya melalui proses yang ketat agar tidak terpapar zat kimia lainnya. Kami percaya bahwa temuan EWG tidak valid dan kami menjamin produk Quaker aman," ujar juru bicara Quaker seperti dilansir dari laman Newsweek.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter