Suara.com - Sejumlah remaja di Jawa Tengah disebut-sebut mabuk rebusan pembalut yang kerap digunakan perempuan saat haid. Hal ini mereka lakukan agar bisa merasakan sensasi mabuk seperti mengisap sabu-sabu.
Nah, apa sih yang terkandung dalam pembalut dan bagaimana dampaknya jika meminum air rebusan pembalut? Seperti dilansir dari laman Livestrong, bahan kimia yang digunakan dalam pembalut, tampon bahkan popok telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Salah satu bahan kimia yang digunakan dalam membuat pembalut adalah dioxin. Ini adalah produk sampingan dari klorin yang juga digunakan untuk membuat tampon, panty liners dan popok.
Undang-undang Keselamatan dan Penelitian Tampon tahun 1999 (HR 890) yang dikeluarkan oleh Distrik 14 New York menemukan bahwa dioxin memiliki efek yang bersifat komulatif dan bahan kimia ini bisa berada dalam tubuh hingga 20 tahun.
WHO bahkan mencantumkan dioxin sebagai salah satu dari sekelompok bahan kimia berbahaya yang dikenal sebagai polutan organik yang persisten karena bersifat karsinogenik atau memicu kanker. Selain dioxin, bahan kimia lainnya yakni furan, juga ditemukan dalam pembalut, popok dan tampon.
Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Penelitian Tekstil pada 2007 menemuoan bahwa pembalut dan tampon di seluruh dunia memgandung okkhlorinated dioxin (OCDD), hexachlorodibenzofuran (HxCDF) dan octa-chlorodibenzofuran (OCDF) yang mana ini semua adalah zat beracun yang dilarang.
Tak hanya itu pembalut juga menciptakan lingkungan yang menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri terutama jika tidak sering-sering diganti.
Salah satu risiko yang terkenal adalah Toxic Shock Syndrome (TSS), yang disebabkan oleh bakeri beracun dari Staphylococcus aureus (staph). TSS ini adalah kondisi yang mengancam jiwa karena bisa memicu kematian.
Beberapa gejala yang timbul jika terinfeksi bakteri dari pembalut yang tak diganti antara lain demam tinggi tiba-tiba, muntah, diare, tekanan darah rendah, ruam di telapak tangan atau telapak kaki, nyeri otot, kemerahan mata, mulut, dan tenggorokan.
Baca Juga: Real Madrid Gilas Viktoria Plzen 5-0, Benzema Sumbang Dua Gol
Jadi dari penjelasan di atas sudah bisa dibayangkan bahaya yang mengancam para para remaja yang mabuk rebusan pembalut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan