Suara.com - Australia secara resmi mengeluarkan imbauan pada setiap rumah di negara itu untuk membiarkan keran air mengalir selama 30 detik pertama agar mencegah kemungkinan tertimbunnya racun timbal dari pipa.
Peringatan ini dikeluarkan sejak Juli oleh enHealth, sebuah komite yang mewakili departemen kesehatan federal, akan tetapi tidak dipublikasikan secara luas.
"Rumah tangga secara proaktif dapat mengurangi potensi paparan timbal dalam air minum dengan berbagai cara," tulis enHealth.
Cara ini termasuk hanya menggunakan air dingin dari keran untuk minum dan memasak, membiarkan keran air mengucur tidak digunakan selama 30 detik pertama untuk mengurangi risiko racun timbal terutama saat pagi hari, dan saat kembali setelah pergi lama meninggalkan rumah.
"Rumah tidak perlu menguji air mereka. Rekomendasinya adalah untuk mengikuti langkah-langkah praktek yang baik di atas. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda juga dapat mengurangi potensi paparan terhadap logam lain dalam pipa, seperti tembaga dan nikel," tambah imbauan itu.
Paparan timbal sendiri bisa menyebabkan berbagai gejala mulai dari nyeri otot, kelelahan, sakit perut, sakit kepala, mual dan muntah sampai kejang dan koma.
Bayi dan anak-anak sangat rentan terhadap masalah ini, karena timbal dapat merusak perkembangan otak.
"Bayi yang minum susu formula dan dibuat menggunakan air yang terkontaminasi timbal mungkin berisiko lebih tinggi karena volume air yang mereka konsumsi relatif besar terhadap ukuran tubuh mereka," demikian dirilis News.com.au.
Pedoman Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sendiri menyatakan bahwa tidak ada tingkat paparan timbal yang aman. Australia mengizinkan 4,5 persen kandungan timbal dalam kuningan dan di Amerika Serikat serta Kanada adalah sebesar 0,25 persen.
Baca Juga: Usai Ditahan Imbang Perseru, Dua Penggawa Persib Cedera
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat