Suara.com - Ruangan intensive care unit (ICU) ada untuk pasien yang membutuhkan penanganan intensif dan ekstra dari dokter dan perawat. Namun, studi terbaru menyebut pasien ICU rentan mengalami masalah kejiwaan, termasuk depresi.
Robert Hatch, NIHR Academic Clinical Fellow in Intensive Care Medicine sekaligus Honorary Clinical Research Associate di Universitas Oxford, melakukan studi kepada 4.933 pasien ICU yang dirawat selama minimal 24 jam.
Mereka diminta untuk mengisi survei, dan dipantau kondisi kejiwaannya selama 12 bulan pasca keluar dari rumah sakit.
Hasil studi menyebut pasien ICU mengaku sering merasa depresi, tertekan, dan cemas saat dirawat. Beberapa masalah kejiwaan ini, seperti depresi dan cemas, bisa dirasakan pasien meski sudah tak lagi dirawat di ruang ICU.
"Masalah kejiwaan seperti cemas, depresi, dan PTSD wajar muncul setelah melewati masa kritis di ruang ICU," tutur Hatch, dikutip dari Reuters.
"Bahayanya, mereka yang masih depresi pasca keluar dari rumah sakit berisiko 47 persen lebih tinggi meninggal dalam waktu 2 tahun pasca keluar dari rumah sakit," tambah Hatch lagi.
Hasil studi juga menyebutkan cemas menjadi masalah kejiwaan paling umum yang dirasakan pasien ICU, dengan persentase 46 persen. Setelah ada depresi (40 persen) dan PTSD (22 persen). Sekitar 18 persen pasien ICU mengaku merasakan ketiga masalah kejiwaan tersebut.
Berdasarkan studi ini, Hatch menganjurkan ada penanganan masalah kejiwaan yang diberikan kepada pasien ICU. Dengan begitu, masalah kejiwaan yang muncul tidak berkembang menjadi gangguan jiwa.
Baca Juga: Teman Alami Depresi, Ini 4 Hal yang Bisa Anda Lakukan
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan