Suara.com - Gagap merupakan salah satu gangguan bicara yang biasanya dialami anak-anak. Nah, seorang lelaki asal Selandia Baru menyebut masalah gagapnya hilang setelah bicara dengan aksen Irlandia. Kok bisa?
Nick Prosser, seorang lelaki pengidap gagap dari Selandia Baru mengklaim kalau bicara dengan aksen Irlandia membuat gagapnya hilang secara misterius.
Pemuda asal Rototua itu mengatakan kalau awalnya, aksen Irlandia yang ia praktekkan hanya bagian dari cara bersenang-senang dengan sahabat-sahabatnya.
Namun mereka terkejut ketika gagap yang dialami Nick semakin tidak terdengar kental.
"Saya mencoba aksen dan kemudian hal berikutnya yang kami lakukan adalah percakapan panjang tanpa gagap," ungkap Nick Prosser kepada harian Rotorua Daily Post.
Sontak hal tersebut membuat Nick terkejut. Kata Nick, gagap yang ia derita sejak kecil adalah hal yang membuatnya kurang percaya diri. Ia telah mengunjungi banyak terapi untuk menghilangkan masalahnya tersebut.
Menariknya, Nick belum pernah pergi ke Irlandia tetapi percaya kalau aksen Irlandia datang secara alami karena ibunya berasal dari keluarga keturunan Irlandia.
Klaim yang diutarakan Nick Prosser disanggah oleh ahli pidato, Annette Stock kepada Daily Post.
Annette mengatakan bahwa dirinya belum pernah mendengar tentang teknik tersebut dan merasa terkejut jika bicara dengan aksen benar dapat menghilangkan masalah gagap.
Baca Juga: Tim Evakuasi Korban Penembakan di Trans Papua Sempat Dihadang dan Ditembaki
"Kami tahu sebagai terapis wicara bahwa bernyanyi dapat membantu orang-orang yang gagap tetapi Anda tentu tidak bisa bernyanyi setiap hari. Saya pikir berbicara dengan aksen Irlandia adalah sesuatu yang bekerja untuknya dan itu bagus. Bila dalam waktu enam bulan masih berfungsi, saya akan mengatakan wow itu luar biasa," kata Annette.
Jadi mengapa aksen Irlandia membuat gagap Nick Prosser menghilang? Tidak ada yang tahu pasti, tapi seorang tukang cukur dari Rotorua bernama Ants Haines yang telah memotong rambut Nick selama bertahun-tahun memiliki teori menarik.
Katan Haines, bicara dengan aksen Irlandia membuat lelaki berusia 28 tahun tersebut menghabiskan lebih banyak waktu untuk berpikir bagaimana mengucapkan kata-kata dan entah bagaimana hal tersebut membantu.
"Dia sedang memikirkan bagaimana dia akan mengucapkannya dengan aksen Irlandia dan menghentikan masalah gagapnya. Dan saya pikir jika itu bekerja maka bekerja, siapa yang peduli?" tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!