Suara.com - Masa pendekatan atau perkenalan bisa saja bikin kamu nyaman justru malah menjauh dari pasanganmu. Namun saat kamu sudah merasa nyaman, tapi belum tahu pasti yang dia rasakan, bingung, kan?
Mau ngomongin, tapi khawatir bikin doi ilfil. Mendingan cari tahu aja dulu lewat bahasa tubuh. Melansir dari Himedik, berikut lima bahasa tubuh yang menandakan si dia siap berkomitmen denganmu.
1. Dia mendekat saat bicara denganmu
Kita pasti pengin selalu dekat dengan orang yang kita cintai. Nah, jika orang itu mendekat ke kamu ketika sebenarnya enggak perlu, bisa jadi dia tidak hanya ingin mendengar perkataanmu, tetapi mulai tertarik denganmu.
''Di bar yang bising, bahasa tubuh ini belum tentu menandakan itu,'' kata pakar bahasa tubuh Patti Wood kepada Elite Daily.
''Tapi, umumnya, ketika dia bisa mendengarmu dengan baik lalu tetap mendekat, itu berarti dia tertarik pada apa yang kamu bicarakan dan dirimu.''
2. Dia mengangkat alis saat kamu bicara
Mengangkat alis memang bisa menunjukkan kalau seseorang sedang bingung. Namun, Wood mengatakan, ketika si dia mengangkat alis saat kamu sedang berbicara, itu bisa berarti dia suka kamu.
''Perhatikan jika dia mengangkat alisnya dengan cepat begitu dia melihatmu, itu ajaib,'' jelasnya.
Baca Juga: Sepele Tapi Fatal, Perhatikan Tips Bahasa Tubuh saat Interview!
''Kita langsung mengangkat alis ketika pertama kali melihat orang yang kita cintai dan percayai. Itu menandakan, 'Saya suka apa yang saya lihat' dan 'Saya ingin lebih banyak dari ini.'''
3. Senyumnya tulus
''Senyum yang sesungguhnya merekah jauh melampaui mulut,'' kata Wood.
''Mereka mengangkat dahi dan memberimu mata yang sedikit menyipit untuk sesaat, bersama dengan garis-garis kecil. Jika senyumnya melibatkan seluruh bagian wajahnya, itu berarti kamu benar-benar membuat dia tertarik.''
4. Kakinya mengarah ke kamu
Arah kaki ternyata bisa mengartikan bagaimana perasaan dia ke kamu. ''Karena kaki ikut memberikan respons saat kamu dalam bahaya -- melawan atau lari. Kaki sebagian besar dikendalikan oleh pikiran bawah sadar dan bisa sangat berpengaruh dalam interaksi sosial,'' jelas Wood.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Kebetulan: Sains Buktikan Anjing dan Kucing Bisa 'Membaca' Perasaanmu
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Bank Mandiri Wujudkan Komitmen Sosial Bagi 60.000 Warga Indonesia: 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri
-
Dari Sembunyi Sampai Rontok Bulu! Kenali 7 Tanda Stres Tersembunyi pada Hewan Peliharaanmu
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia