Suara.com - Perawatan ortodonti alias meratakan gigi selama ini dianggap hanya bisa dilakukan saat memasuki usia remaja. Padahal, anak-anak sekalipun, jika sudah terdeteksi memiliki gigi yang kurang rapi, bisa dilakukan intervensi sedini mungkin dengan melakukan perawatan ortodonti.
Hal ini disampaikan drg. Irwin Lesmono, Sp.Ort, dari RSPI Pondok Indah. Menurut dia, ketika orangtua menyadari bahwa anaknya memiliki kondisi gigi berjejal, maka harus segera membuat rencana perawatan. Pilihannya bisa menggunakan alat lepasan maupun kawat gigi.
"Kalau ditanya usia berapa untuk merapikan gigi, sulit dijawab. Tapi kalau ditanya usia berapa harus dicek giginya yang berpotensi ada masalah, jawabannya sedini mungkin," ujar dia dalam temu media, Rabu (16/1/2019).
Meski demikian, drg. Irwin mengatakan anak sudah bisa dilakukan perawatan ortodonti jika gigi tetapnya sudah keluar dan ditemukan kondisi berjejal. Itu sebabnya penting bagi orangtua untuk memonitor kondisi gigi anak.
"Kalau usia tujuh tahun gigi tetapnya sudah mulai keluar, ini harus dimonitor. Alat-alat ortodonti bisa dipasang saat gigi tetap pasien sudah ada yang keluar tapi tidak muat sehingga berjejal atau berantakan. Tapi semua kembali ke pemeriksaan dokter. Bukan rumus fix yang bisa diaplikasikan ke semua pasien," imbuh dia.
Umumnya, kata drg. Irwin, ketika gigi susu anak memiliki susunan yang terlalu rapat, maka ketika dewasa bukan tidak mungkin gigi tetapnya akan muncul dengan posisi yang berantakan. Sebaliknya, ketika gigi susu anak memiliki susunan yang jarang, maka ketika gigi tetap keluar akan punya ruangan sehingga tidak berjejal.
"Biasanya kebiasaan ngempeng, ngedot, gigitin jari juga memicu gigi anak menjadi berjejal," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis