Suara.com - Kementerian Kesehatan Malaysia merilis bahwa pada 2014 negaranya berhasil menarik 850 ribu pasien untuk melakukan perawatan medis dan berobat ke Malaysia. Pencapaian itu mendatangkan keuntungan bagi pendapatan Malaysia yang mecapai 230 juta USD atau setara. Dilaporkan New Straits Times, kini hampir setiap tahunnya, Malaysia menerima lebih dari 921.500 pasien dari luar negeri. Sebagian besar pasien luar negeri yang berobat ke Malaysia berasal dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Sebut saja Indonesia, Singapura, Vietnam, India, Jepang, Bangladesh, Pakistan, Timur Tengah, Australia, hingga negara-negara di Eropa.
Data di atas mengusik pertanyaan, jenis perawatan medis dan pengobatan apa saja diincar para pasien dari luar negeri ini di Malaysia? Mengutip dari rilis Go.care, disebutkan ada beberapa jenis perawatan medis yang paling populer di Malaysia, salah satunya perawatan estetika.
Saat ini, tindakan pengobatan dan perawatan medis yang cukup populer di Malaysia adalah perawatan gigi, bedah plastik (tanam benang, sedot lemak), operasi jantung, pengobatan reproduksi (program bayi tabung), pengobatan Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT), bedah ortopedi, kanker, urologi, operasi mata (katarak, LASIK), hingga pengobatan sistem pencernaan.
Di tahun ini, Malaysia akan fokus terhadap beberapa bidang pengobatan, seperti ortopedi, jantung, hematologi, dan program bayi tabung (in vitro fertilization – IVF).
Menurut data Transparency Market Research (TMR) 2016, yang dikutip dari Malaysia Healthcare Travel Council, prosedur perawatan gigi merupakan salah satu jenis perawatan medis yang paling banyak diminati oleh pasien luar negeri. Perawatan gigi menyumbang 36 persen pengunjung wisata medis di Malaysia dan menghasilkan sekitar 99,91 juta USD.
Sementara, prosedur estetika atau bedah kosmetik berada di urutan kedua, diikuti oleh tindakan bedah tulang dan pemeriksaan kesehatan rutin. Empat prosedur perawatan medis tersebut telah menyumbang lebih dari 70 persen dari total sektor pariwisata medis di Malaysia pada tahun 2016.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis