5. Makan makanan kaleng atau plastik
Banyak wadah makanan dan minuman plastik mengandung bahan kimia bisphenol-A, atau BPA. Food and Drug Administration mengatakan bahwa tingkat BPA yang rendah masih cukup aman pada kita, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa BPA dapat mempengaruhi lingkar pinggang kita.
Menurut sebuah studi dari 2014, BPA mengubah kadar hormon leptin dan ghrelin, yang mengendalikan rasa lapar dan kenyang. Lonjakan kadar hormon ini dapat menyebabkan Anda untuk mengemil makanan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
6. Tidak makan cukup makan sayuran hijau
Sayuran hijau kaya akan vitamin K, nutrisi pengatur insulin yang membantu menghilangkan keinginan mengemil. Lelaki harus mendapatkan setidaknya 120 mikrogram vitamin K sehari, yang setara dengan sekitar satu cangkir kale.
7. Tidak minum teh yang cukup
Menurut sebuah penelitian dalam Journal of American College of Nutrition, orang yang minum satu cangkir teh hitam setelah makan makanan tinggi karbohidrat menurunkan kadar gula darah mereka sebesar 10 persen selama beberapa jam setelah makan, yang berarti mereka tetap kenyang lebih lama.
Perlu alasan lain untuk beralih dari kopi ke teh? Sebuah studi tahun 2017 dari UCLA memiliki hasil yang serupa, dengan para peneliti, mereka berhipotesis bahwa menghirup teh hitam dapat menyebabkan perubahan mikrobioma usus yang dapat membantu menurunkan berat badan.
8. Tidak minum cukup air
Dehidrasi sering meniru perasaan lapar. Itu karena hipotalamus, bagian otak yang mengatur rasa lapar dan haus, dapat mengirimi Anda pesan-pesan campuran ketika Anda super haus, membuat Anda berpikir bahwa Anda membutuhkan camilan walaupun Anda benar-benar hanya membutuhkan segelas air.
Jika Anda baru saja makan makanan besar dan Anda masih merasa lapar, minumlah segelas air. Anda mungkin akan menemukan bahwa Anda sebenarnya tidak benar-benar membutuhkan tambahan camilan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental