Suara.com - Banyak Nyamuk, Ini Tips untuk Menggunakan Penolak Serangga Pada Anak
Musim hujan ditandai dengan banyaknya nyamuk yang berkeliaran. Agar anak tak digigit nyamuk, orang tua sering menggunakan penolak serangga berupa spray atau lotion.
Demi keamanan, anak sebaiknya tidak mengoleskan sendiri penolak serangga yang digunakannya. Hal ini dikarenakan untuk menghindari anak memasukkan penolak serangga ke mulut, mata, atau bagian tubuh lain yang tidak seharusnya.
Dikutip dari Himedik dari WebMD, sebaiknya penolak serangga ini dioleskan terlebih dahulu ke tangan orang tua, baru kemudian digosokkan ke anak. Hindari area mata dan mulut si kecil dan gunakan dengan hati-hati di sekitar telinganya.
Begitu pula dengan obat penolak serangga berbentuk spray. Hindari si kecil menggunakan spray sendiri, lebih baik orang tua yang menyemprotkan spray ke tangan dan kaki anak yang tak tertutup pakaian.
Orang tua juga harus memerhatikan bahan yang digunakan dalam obat penolak serangga. Salah satunya, minyak lemon eucalyptus yang tidak boleh digunakan pada anak-anak yang usinya kurang dari 3 tahun.
Begitu pula dengan repetisi DEET. American Academy of Pediatrics dan pakar lainnya merekomendasikan agar senyawa tersebut tidak digunakan pada bayi yang berusia kurang dari 2 bulan.
DEET yang juga dikenal sebagai N, N-dietil-m-toluamide, adalah bahan aktif dalam banyak penolak serangga dan semprotan serangga. Produk yang mengandung DEET sangat aman bila digunakan sesuai petunjuk.
Selain DEET, picaridin atau KBR 3023, dan minyak lemon eucalyptus, atau p-menthane 3, 8-diol, adalah bahan kimia terdaftar EPA (U.S. Environmental Protection Agency) lainnya dalam penolak serangga.
Baca Juga: Viral Emak-emak Senam Pinggul di Sajadah, Polisi: Tak Ada Unsur Kesengajaan
Tak ingin menggunakan obat penolak serangga? Ada cara lain yang juga bisa dilakukan untuk menghindari gigitan nyamuk.
Yaitu dengan mengenakan atasan lengan panjang dan celana panjang saat berada di luar rumah, membuang barang-barang di luar ruangan yang mengandung genangan air, dan menggunakan kelambu jika memiliki bayi. (Himedik/Dwi Citra Permatasari Sunoto
Tag
Berita Terkait
-
Kenali Ciri-ciri Nyamuk Penular Penyakit DBD dan Kaki Gajah
-
Jangan Sampai Salah, Begini Cara Aman Menggunakan Obat Nyamuk Bakar
-
Anda Harus Tahu, Begini Cara Nyamuk DBD Pilih Tempat Berkembang Biak
-
Cegah Infeksi Penyakit dari Nyamuk, Peneliti AS Akan Gunakan Obat Diet
-
Cegah DBD Menyerang Keluarga, Jangan Gantung Pakaian di Kamar Ya!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara