Suara.com - Sebagian besar orang mungkin memilih mandi sebelum tidur karena tidur akan terasa lebih nyenyak. Namun, rambut yang basah sering kali membuat mereka ragu untuk langsung tidur.
Benarkan tidur dengan rambut basah membuat Anda sakit? Dikutip dari Time, Rabu (20/2/2019), selama ini masyarakat menganggap tidur saat rambut masih basah bikin pilek.
Dr William Schaffner, seorang profesor kedokteran dari Division of Infectious Diseases di Vanderbilt University Medical Center, menyebutnya mitos.
Memang benar bahwa Anda lebih rentan terserang flu biasa saat musim dingin. Namun, menurut Schaffner, penyakit ini sebenarnya berkaitan dengan cara virus pernapasan berkembang biak dan menyebar. "Kamu tidak bisa kena flu hanya karena kedinginan," tambahnya.
Rumor rambut basah lainnya adalah, bakteri berbahaya akan menjajah bantal Anda. Padahal, Schaffner mengatakan, bakteri dan virus penyebab penyakit tidak muncul secara spontan, jadi Anda tidak akan sakit hanya karena bantal yang sedikit lembap di malam hari.
Meski begitu, ada juga pengecualian. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa bantal, terutama yang terbuat dari bahan sintetis, dapat menampung jamur yang memicu asma atau alergi.
Menurut keterangan Dr Payel Gupta, seorang ahli alergi dan juru bicara untuk American Lung Association, mikroorganisme ini hidup dengan baik di lingkungan yang lembap, dan demikian pula tungau debu.
Gupta mengatakan, tidak ada bukti bahwa orang yang tidur dengan rambut basah mengalami lebih banyak gejala alergi atau asma, jadi kekhawatiran tentang rambut basah itu hanya teoretis.
Namun, jika Anda bangun dengan hidung tersumbat, mata gatal atau berair, masalah pernapasan atau gejala alergi atau asma lainnya, atau bahkan jika tidak, Anda tetap harus mencuci sarung bantal dan seprai dengan air panas, setidaknya sekali seminggu, untuk mengurangi risiko terkena iritasi.
Baca Juga: Basmi Ketombe, Perempuan Ini Nekat Keramas Pakai Air Kencing
Walaupun belum tentu menyebabkan pilek, tetapi tidur saat rambut basah tak baik bagi kesehatan rambut dan kulit.
"Secara umum, tidur dengan rambut basah dianggap tidak baik bagi rambut," kata Dr George Cotsarelis, profesor dermatologi di Perelman School of Medicine University of Pennsylvania.
Cotsarelis menjelaskan, dari waktu ke waktu, air dapat menurunkan lapisan luar pelindung folikel rambut, yang disebut kutikula. Setelah kutikula itu rusak, air dapat menembusnya dan menghancurkan korteks dalam folikel.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan serta hilangnya kilau dan elastisitas rambut. (HiMedik.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara