Suara.com - Terciduk Cebok Pakai Kaos Kaki, Perempuan Mengaku Punya Fobia Kuman
Ada-ada saja kelakukan manusia zaman now. Seorang perempuan terciduk cebok menggunakan kaos kaki yang dibungkuskan di tangan.
Saat ditanya alasannya melakukan hal tersebut oleh sang kekasih, perempuan itu mengaku memiliki fobia bakteri yang membuatnya tak bisa cebok dengan tangan kosong.
Sang kekasih, lelaki berusia 28 tahun yang tidak disebutkan namanya tersebut, mengungkap fakta mengejutkan soal kekasihnyadi forum media sosial, Reddit.
Dikutip dari Mirror, Ia bercerita semua terungkap kala si lelaki mengaku kehabisan kaos kaki secara perlahan. Ia merasa stok kaos kakinya berkurang satu-persatu setiap hari.
Hingga pada suatu hari, si lelaki mendapati kaos kaki miliknya disimpan dalam sebuah tas dipenuhi oleh sesuatu yang nampak seperti kotoran manusia.
Bingung, lelaki tersebut langsung bertanya pada kekasihnya.
"Saya bertanya apakah itu jimat. Itu bukan jimat. Dia mengaku menggunakan kaos kaki setelah ke kamar mandi. Saya menemukan alasan mengapa dia selalu mencuci pakaian karena dia menyembunyikan fakta bahwa dirinya menggunakan kaos kaki untuk cebok," tulisnya.
Si perempuan kemudian mengaku bahwa dirinya memiliki germafobia atau fobia kuman.
Baca Juga: Pengacara Bantah Sandy Tumiwa Beli Sabu 2 Hari Sekali
"Dia takut kertas toilet akan sobek dan takut tangannya berantakan (karena kotoran) dengan cara apa pun. Dia menggunakan kaos kaki karena menutupi seluruh tangannya. Setelah selesai, dia membuangnya. Dia menggunakan kaos kaki saya karena dia tidak punya kaos kaki lain," tulisnya lagi.
Ia melanjutkan, hal tersebut memang terkesan lucu, tetapi ia juga merasa aneh. Jadi dirinya mencoba meminta saran kepada warganet.
Ia pun menerima sekitar 5.000 komentar yang berisi ledekan, saran hingga masukan soal kondisinya tersebut.
Seorang pengguna misalnya mengatakan bisa jadi kekasih lelaki tersebut menderita obsessive-compulsive disorder (OCD).
"Sebagai seorang terapis, kedengarannya ini dekat dengan OCD atau coprophobia (alias takut kotoran)," tulis warganet tersebut.
Mereka kemudian merekomendasikan pengobatan dengan terapi pajanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!