Suara.com - Duh, Cedera Kepala dan Gegar Otak Bisa Sebabkan Amnesia
Bahaya cedera kepala pada korban kecelakaan tidak sebatas benjol atau lecet. Dokter mengatakan cedera kepala yang terjadi bisa menyebabkan gegar otak hingga amnesia. Waduh!
dr. Ferry Sanjaya, Sp.BS, IFAANS dari Siloam Hospital Simatupang mengatakan gegar otak merupakan salah satu bentuk dari cedera kepala. Korban kecelakaan menurutnya bisa mengalami amnesia karena gegar otak, dalam berbagai bentuk.
Dikatakan dr Ferry, korban bisa saja tidak mengingat kejadian yang dialaminya sebelum kecelakaan terjadi. Hal ini disebut sebagai retrograde amnesia.
"Jadi pasien lupa dengan kejadian yang dialaminya sebelum kecelakaan. Misalnya, yang dia ingat cuma naik motor, tahu-tahu nggak sadar, dan terbangun di rumah sakit," urai dr Ferry kepada Suara.com, ditemui baru-baru ini.
Ada pula hilang ingatan akibat gegar otak yang disebut sebagai anterograde amnesia. Bedanya, korban kecelakaan kehilangan ingatan pasca kejadian yang menimpanya, walaupun setelah kecelakaan ia dalam keadaan sadar.
"Jadi setelah kecelakaan, yang menolong melihat korban sadar, buka mata, bicara, kemudian naik ambulans ke rumah. Tapi pasien nggak ingat dan lupa setelahnya, atau keesokan harinya," terangnya lagi.
Dikatakan dr Ferry, ingatan yang hilang karena amnesia akibat gegar otak tidak akan kembali lagi. Meski begitu, tidak berarti pasien akan mengalami kehilangan ingatan jangka panjang.
Baca Juga: Lucinta Luna Blak-blakan soal Sosok Suaminya
Risiko amnesia jangka panjang tergantung dari keparahan cedera kepala dan gegar otak yang dialami saat kecelakaan. Jika gegar otak ringan dan tidak ada pendarahan di dalam otak atau batang otak, maka pasien biasanya akan kembali pulih seperti semula.
Namun jika ditemukan pendarahan di otak besar maupun batang otak, beberapa jenis komplikasi bisa terjadi. Dikatakan dr Ferry komplikasi ini beragam, mulai dari ringan, sedang hingga berat.
Komplikasi ringan bisa berupa penurunan fungsi kognitif. Pasien jadi sulit mengingat nama dan wajah orang yang baru dikenal, dan lebih gampang lupa.
Komplikasi sedang bisa menyebabkan fungsi otak pasien yang menurun. Pasien bisa mengalmai kesulitan bernapas, bicara, atau bahkan menggerakkan anggota tubuh.
"Pada kasus-kasus tertentu yang sangat parah, cedera otak dan pendarahan bisa menyebabkan kondisi yang disebut sebagai vegetative state. Jadi otak sadar, tapi anggota tubuh sudah tidak ada yang bisa bergerak, makan harus disuapin, badan harus dibersihkan, lemas dan diam saja mirip sayuran," terangnya lagi.
Karena itu untuk menghindari risiko terjadinya cedera kepala, gegar otak, dan amnesia, dr Ferry mengingatkan agar selalu mawas diri terhadap lingkungan. Terpenting, jangan lupa menggunakan helm saat berkendara.
Tag
Berita Terkait
-
Awas, Sembarangan Pindahkan Korban Kecelakaan Bisa Bikin Komplikasi
-
KCI: Biaya Pengobatan Korban KRL Anjlok Ditanggung Asuransi
-
Aktor Luke Perry Meninggal, Bukti Stroke Bisa Menyerang Siapa Saja
-
Benarkah Keseringan Pakai Ponsel Merusak Kinerja Otak?
-
Alami Sakit Kepala dan Pingsan, Wanita Ini Tak Kenal Suaminya ketika Sadar
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien