Suara.com - Pengeroyok Audrey Selfie di Kantor Polisi, Psikolog: Mereka Ingin Perhatian.
Kasus Bullying dan penganiayaan gadis berusia 14 tahun asal Kalimantan Barat, yang dikeroyok oleh belasan temannya memang mendapat banyak sorotan masyarakat.
Para psikolog pun angkat bicara dan menyayangkan atas perilaku remaja masa kini yang dianggap kian menurun nilai-nilai moral dan keagamaannya.
Psikolog Anak dan Remaja, Erna Marina Kusuma M.Psi., C.Ft, ikut mengomentari bahwasannya para pelaku menunjukkan tidak adanya kebahagian dalam hidupnya.
"Lingkungan dan pergaulan sosial sangat mempengaruhi pembentukan karakter individu remaja. Anak-anak kita ini yang menjadi pelaku yang suka membully sebenarnyua adalah anak yang tidak merasa bahagia di hidupnya terutama dalam pemenuhan emosi kasih sayang. Anak yang tidak mendapatkan kebahagiaan cenderung iri dengan anak lain yang kelihatan baik terutama jika berasal dari keluarga yang hangat hubungan satu dengan lainnya," buka Erna saat dihubungi Suara.com, Kamis (11/4/2019).
Erna menyebut Jika seorang anak dari kecil terbiasa melihat kekerasan atau terbiasa di manja dengan tidak wajar biasanya malah akan berpotensi membully orang lain. Terutama jika dari ekonomi yang mapan atau punya kedudukan penting.
"Jika anak selalu dapat semua yang di inginkan tanpa ada usaha. Atau jika anak membuat masalah orangtua yang akan menyelesaikan tanpa mendidik anak untuk belajar menyelesaikan masalah yang dibuat. Akibatnya anak akan semaunya dan hanya mementingkan diri sendiri,"
"Dalam kasus ini bahkan mereka itu dimedsos pamer foto selfie ya, padahal sudah tertangkap dan berada di kantor poilisi. Ini memperlihatkan bahwa mereka sebenernya ingin menarik perhatian dan menunjukkan bahwa mereka hebat. Mereka mau menunjukkan terserah andaikata mereka masuk penjara, yang penting mereka sudah masuk berita dan jadi terkenal," lanjut Erna.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Selalu Melawan Jika Kena Bully
Erna menambahkan perilaku ini masuk dalam sebuah kategori sikap pembangkangan yang biasanya sangat sering terjadi pada anak-anak yang tidak merasa bahagia dengan banyak hal.
"Mereka bisa jadi tidak bahagia di rumah, sengaja menarik perhatian atau sengaja balas dendam ke orangtua dengan melakukan hal memalukan supaya orang tua dan keluarga malu dan mereka akan puas karena merasa sudah kasih pelajaran ke orangtua karena selama ini tidak memperhatikan mereka," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?