Suara.com - Setelah mengeluh sakit punggung dan sakit kepala parah, seorang wanita divonis menderita malaria. Setelah diselidiki, penyebab penyakit yang dialaminya wanita tersebut ternyata berasal dari air minum dispenser miliknya.
Sekarang ini banyak sekali rumah dan kantoran yang menggunakan dispenser agar lebih praktis ketika membutuhkan air minum. Seseorang bisa mendapatkan air panas dan air dingin sekaligus dari satu dispenser tanpa memakan waktu lama.
Tetapi, penggunaan dispenser untuk air minum sehari-hari ternyata bukan pilihan yang tepat. Karena dari situlah sumber berbagai penyakit bersarang.
Dr. Robert Ssooka dari Makerre University Hospital dilansir dari monitor.co.ug, tidak melarang orang-orang menggunakan dispenser agar lebih praktis untuk memenuhi kebutuhan air minumnya selama kebersihan dispenser selalu diperhatikan secara berkala.
"Idealnya, dispenser untuk air minum ini harus dijaga kebersihannya. Sebagian besar perusahaan menggunakan klorinasi untuk membunuh bakteri penyebab penyakit hingga 99%," ujarnya.
Ilustrasi air minum (Pixabay/congerdesign)
Apabila dispenser tidak pernah dibersihkan, maka air minum yang dikonsumsi sehari-hari bisa terkontaminasi bakteri dalam dispenser yang menyebabkan berbagai penyakit. Hasilnya, kulitas sebaik apapun air minum kita tak ada artinya jika kebersihan dispenser tidak dijaga.
"Dispenser ini harus dirawat karena apapun bisa terjadi jika air sudah terkontaminasi bakteri," katanya.
Dr. Ssooka pun menyebutkan sejumlah penyakit yang rawan terjadi jika air minum sudah terkontaminasi dengan bakteri dalam dispenser. Penyakit-penyakit tersebut termasuk diare, kolera, disentri, tipus, sakit perut, muntah dan demam.
Baca Juga: Ayah dan Anak Ini Ditangkap Lantaran Jual Mayat yang Terinfeksi Penyakit
Meskipun tidak selalu air minum yang terkontaminasi bakteri dispenser menyebabkan penyakit tersebut. Tetapi, sistem kekebalan tubuh mempengaruhi seseorang lebih mudah terserang penyakit akibat bakteri atau tidak.
"Infeksi atau penyakit ini bisa terjadi juga karena pengaruh sistem kekebalan tubuh seseorang. Jika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, misalnya penderita HIV/AIDS, kurang gizi dan mereka pasien transplantasi akan lebih mudah terserang penyakit ini jika mengonsumsi air minum sembarang," ujarnya.
Karena itu, banyak dokter justru lebih menyarankan seseorang merebus sendiri air minumnya sampai mendidih tanpa menggunakan dispenser. Sebab, air yang sudah mendidih menandakan air tersebut sudah bebas dari bakteri penyebab penyakit. (HiMedik.com/Shevinna Putti Anggraeni)
Tag
Berita Terkait
-
Dokter Tifa Ungkap Penyakit Jokowi hingga Absen di HUT TNI: Saya Prihatin, Ini Sakit Berat
-
Jokowi Absen di Monas Gara-gara Panas, Ini 7 Tips Lawan Cuaca Ekstrem Bagi Pasien Penyakit Kronis
-
Sudah Ada 10 Lokasi Keracunan MBG di Jakarta, Sebagian Besar Disebabkan karena Ini
-
Inovasi Kangen Water 'Ajaib' dari Jepang Ini Klaim Bikin Tubuh Seimbang dan Lawan Penuaan Dini
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
Terkini
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban