Suara.com - Komentar netizen memang kadang bikin kuping panas. Hal ini ternyata juga dialami oleh penyanyi Pink. Dalam penampilannya di The Ellen DeGeneres baru-baru ini, ia mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah membagikan foto-foto anaknya lagi di media sosial.
Kepada Ellen, si pembawa acara, penyanyi berusia 39 tahun ini mengaku muak dengan komentator-komentar para netizen yang tidak setuju dengan gaya pengasuhannya.
"Begitu banyak orang di media sosial yang mengomentariku sepanjang waktu," katanya. Misalnya ketika di tengah-tengah show ditayangkan potongan video di mana anak lelaki Pink, Jameson (2) mengucapkan kata "dammit" (sial).
"Beberapa orang mengomentari, 'Bahasa yang baik. Aku yakin itu datang dari Anda.' Dan ada lagi yang berkomentar, ‘Ibu seperti apa, sih, Anda?'"
Ini bukan pertama kalinya postingan soal anak-anak Pink beredar di media sosial. Sebelumnya, Pink membagikan sebuah postingan yang menampilkan Jameson hanya memakai kaos tanpa diapers atau celana dalam, sedang bersama burung pelikan. Gambar itu sontak mengundang komentar nyinyir para netizen karena melihat Jameson yang telanjang. Bahkan, setelah Pink mengedit foto tersebut dengan mencoret bagian yang menunjukkan alat kelamin putranya, netizen tak berhenti mencemoohnya.
"Kami hidup di pertanian. Anak-anakku telanjang. Itulah yang terjadi. Kadang-kadang aku telanjang," kata Pink kepada Ellen.
"Orang-orang juga mengatakan, 'Seseorang harus memanggil layanan perlindungan anak.' Ada juga yang mengatakan aku keterlaluan, dan hal-hal yang menyakitkan lainnya. Saya menangis sangat keras setelah itu, karena sesungguhnya saya sangat suka berbagi foto-foto keluarga saya. Saya bangga dengan anak-anak saya, melebihi kebanggaan saya pada apa yang saya lakukan. Tapi, saya tidak akan membagikannya lagi. Saya tidak akan melakukannya lagi," kata Pink, seperti dilansir dari Womens Health Mag.
Tentu saja, tidak semua netizen kasar, dan Pink memastikan meski ada banyak netizen yang kasar, dia menerima satu atau dua komentar yang sopan, yang membantu menunjukkan padanya kesalahan atau ketidakpekaan yang ia perbuat. Kata kuncinya di sini adalah sopan.
"Saya mengerti saat beberapa orang mengatakan, 'Anda harus lebih berhati-hati, Anda dilihat oleh publik, Anda seharusnya memikirkan itu,' dan mereka benar. Dan itu adalah cara yang bagus untuk menyampaikan hal itu, "katanya.
Baca Juga: Pasang Foto Anak-Anak di Selebaran DPO, Polisi Diprotes Warganet
Jadi, intinya memang tidak boleh sembarangan membagikan foto anak di media sosial, ya, Pink!
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak