Suara.com - Pasien GERD Ingin Puasa Ramadan, Ikuti Panduan Dokter Berikut Ini
Puasa Ramadan akan dilakukan umat muslim sebentar lagi. Bagaimana jika pasien gangguan gastroesophageal reflux disease (GERD) ingin ikut berpuasa? Apakah boleh?
Dokter mengatakan pasien GERD dibolehkan untuk berpuasa asal mematuhi panduan khususnya dalam pemilihan menu makanan.
Disampaikan dr. Juwalita Surapsari, M. Gizi, Sp. GK – dokter spesialis gizi klinik RS Pondok Indah – Pondok Indah, pasien GERD harus menghindari makanan yang ketika dikonsumsi dapat memicu rasa begah.
"Misalnya makanan berminyak. Itu akan tinggal di dalam lambung lebih lama sehingga asam lambung akan naik ke kerongkongan. Diusahakan untuk tidak konsumsi makanan yang tinggi lemak," ujar dr Juwalita dalam temu media di Jakarta, Senin (29/4/2019).
Ia menambahkan, untuk jenis karbohidratnya, dr Juwalita mengimbau pasien GERD untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau umbi-umbian. Sementara untuk jenis sayur dan buahnya sendiri pasien GERD sebaiknya memiliki daftar makanan yang masih dapat ditolerir tubuhnya.
"Untuk sayur dan buah itu personal banget. Ada orang GERD yang nggak boleh makan apel, ada juga yang nggak apa-apa. Itu sebabnya perlu food list karena tidak semua penderita maag sama efeknya. Jangan sampai penderita GERD tidak makan apa-apa karena takut naik asam lambungnya," imbuhnya.
Ia juga menganjurkan penderita GERD untuk menghindari asupan kopi dan teh karena dapat menyebabkan produksi asam lambung meningkat. Pastikan pula ketika berbuka memulai dengan konsumsi makanan dalam porsi kecil.
Baca Juga: Sakit GERD, Sherina Munaf Kini Tak Lagi Minum Kopi
"Porsi jangan langsung besar. Lebih baik yang kecil-kecil dulu. Baru dilanjutkan dengan makan malam. Yang pasti harus ada selingan malem. Setelah teraweh makan lagi sebelum tidur makan lagi tapi yang ringan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?