Cara Penularan, Gejala dan Pencegahan Cacar Monyet
Di sisi lain, Dr Michael Jacobs mengatakan cacar monyet tidak mudah menyebar dan risiko penularan ke masyarakat luas sangatlah rendah.
Dr Nick Phin, wakil direktur Layanan Infeksi Nasional di PHE juga membenarkan pernyataan tersebut. Ia menambahkan bahwa cacar monyet tidak menyebar dengan mudah di antara orang-orang.
Untuk gejala awal yang bisa terjadi pada pasien cacar monyet meliputi demam, sakit kepala, dan munculnya pustula atau bintik merah di sekujur tubuh.
Dilansir dari WHO, masa inkubasi (interval dari infeksi hingga timbulnya gejala) cacar monyet biasanya dari 6 hingga 16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 hingga 21 hari.
Infeksi dapat dibagi menjadi dua periode:
1. Periode Invasi (0-5 hari)
Pada periode ini, penderita biasanya mengalami demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, mialgia (nyeri otot) dan asthenia intens (kekurangan energi).
2. Periode Erupsi kulit (1-3 hari setelah munculnya demam).
Di saat periode ini berlangsung, ruam sering muncul di wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lain.
Beberapa pasien mengalami limfadenopati berat (kelenjar getah bening yang membengkak) sebelum munculnya ruam yang merupakan ciri khas monkeypox dibandingkan dengan penyakit serupa lainnya.
Untuk diketahui, kondisi ini pertama kali terlihat pada monyet yang digunakan untuk penelitian pada 1958. Kemudian, muncul laporan kasus pertama penyakit cacar monyet terjadi di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970. Lalu di Amerika Serikat pada 2003 dan Inggris pada September 2018.
Baca Juga: Hamil, Kartika Putri Stres Malah Kena Cacar Air
Cacar monyet biasanya terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan hewan, biasanya hewan pengerat atau manusia yang terinfeksi virus.
Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang terbuka akibat luka, saluran pernapasan, mata, hidung dan mulut.
Penularan dari orang ke orang dapat terjadi jika seseorang menggunakan tempat tidur atau handuk dari orang yang terinfeksi, kontak langsung, atau terkena batuk atau bersin dari penderita.
Untuk mencegah penularan virus cacar monyet dianjurkan untuk menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan sebelum dan setelah makan, serta pastikan mengonsumsi makanan sehat agar terhindar dari ancaman berbagai penyakit, termasuk cacar monyet.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah