Suara.com - Selain cantik, kembang sepatu ternyata memiliki manfaat untuk mengobati beberapa jenis penyakit, misalnya untuk mengontrol gula darah hingga diabetes.
Kembang sepatu yang biasa tumbuh di halaman rumah termasuk anggota keluarga malvaceae, salah satu bunga yang bisa diolah sebagai obat tradisional.
Kita bisa mendapatkan manfaat ajaibnya dengan mengolah kembang sepatu menjadi minuman teh. Teh kembang sepatu ini diyakini mengandung vitamin C, mineral dan antioksidan yang sering digunakan sebagai minuman atau obat-obatan.
Melansir dari pioneerthinking.com, teh kembang sepatu dianggap sebagai ramuan tradisional yang ampuh mengatasi berbagai penyakit termasuk infeksi bakteri dan peradangan.
BACA JUGA: Cek Sekarang, Kondisi Telapak Tangan Bisa Deteksi Penyakit Kronis
BACA JUGA: Ngeri! Dikira Jerawat, Bintik di Hidung Wanita Ini Ternyata Kanker
Di Meksiko, minuman teh kembang sepatu ini sangat populer karena menyegarkan. Ada pula yang menyuguhkannya sebagai minuman Natal.
Ada sekitar 200 varietas kembang sepatu. Namun ada dua yang digunakan untuk pengobatan, yakni Hibiscus rosa sinensis, dan Hibicus sabdariffa.
HiMedik melansir dari uofmhealth.org, kembang sepatu juga memiliki sifat menenangkan dan astringen. Bunga dan daunnya sangat berguna untuk mengobati kanker, kantong empedu, meredakan batuk hingga mengatasi masalah kulit.
Baca Juga: Waspada! Ini Komplikasi yang Bisa Terjadi karena Penyakit Cacar Monyet
Sedangkan bagian akarnya bisa digunakan sebagai tonik dan batangnya yang kaya serat berfungsi untuk membuat tali atau goni.
Ramuan teh kembang sepatu sendiri dipercaya mampu mengobati 4 jenis penyakit ini:
1. Darah tinggi
Berdasarkan uji klinis menunjukkan bahwa kembang sepatu membantu menurunkan tekanan darah.
Penelitian dari Universitas Tufs dikutip dari pioneerthinking.com juga menyatakan teh kembang sepatu adalah ramuan herbal untuk tekanan darah tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan minum 3 cangkir teh kembang sepatu per hari ampuh menurunkan tekanan darah.
Tag
Berita Terkait
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Ternyata Sesederhana Ini! Rutinitas Malam yang Ampuh Cegah Gula Darah Naik
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Jangan Takut MCU! Ini 9 Hal Penting yang Diperiksa dan Artinya
-
Waspada! Ratusan Pengungsi Banjir Sumatra Diserang Demam, Ini Biang Keroknya
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
Terkini
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci