Suara.com - Pasien Ginjal Ingin Puasa, Perhatikan Batas Maksimal Minum Air Ya!
Menjalankan ibadah puasa membuat seseorang harus menahan lapar dan dahaga selama lebih dari 12 jam.
Tugas tersebut mungkin tak terlihat sulit bagi orang yang sehat dan memiliki fungsi tubuh normal. Tapi bagaimana dengan orang yang memiliki masalah ginjal kronis?
Menurut Ketua Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M. Gizi, Sp.GK, pasien penderita ginjal boleh melaksanakan ibadah puasa dengen beberapa syarat.
Misal, pasien ginjal kronis tetap diharuskan membatasi asupan minum yaitu sebesar volume urin + 500 cc air.
"Jika tidak ada volume urin sama sekali, pasien ginjal hanya boleh minum 500 cc air saja," kata Nurul di Jakarta baru-baru ini.
Ia mengatakan, berbeda dengan orang normal yang diharuskan banyak minum, pasien gagal ginjal kronis malah akan mengalami sensasi sesak ketika terlalu banyak mengonsumsi air.
Untuk itu ia menyarankan agar pasien gagal ginjal mengonsumsi air mineral dingin ketika berbuka.
Baca Juga: Hipertensi dan Diabetes Penyebab Tertinggi Pasien Gagal Ginjal Kronik
"Karena kalau minum air dingin, minum sedikit, haus langsung berkurang," katanya
Lalu bagaimana kalau pasien sudah minum lebih dari 500 cc air tapi tetap merasa haus?
"Saya biasanya menyarankan pasien untuk mengulum ees batu. Es batu dimasukkan ke dalam plastik lalu dikulum untuk mengurangi rasa haus," timpalnya.
Untul urusan nutrisi tambahan lewat konsumsi sayur dan buah, Nurul tetap tidak menganjurkan hal tersebut dilakukan oleh pasien gagal ginjal.
"Saya tidak pernah menganjurkan makan sayur atau buah apapun. Asupan gizi (hanya) dari nasi dan lauk pauk. Karena sayur dan buah elektrolitnya tinggi. Nanti elektrolit makin naik, bisa jadi dia harus cuci darah dua hari lagi tapi malah lebih cepat. Itu berbahaya," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?