Suara.com - Dalam channel Youtube 'Vito Damay', dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Siloam Hospital Lippo Vilage, dr. Vito Anggarino Damay, SpJP (K), M.Kes, FIHA, FICA, membahas mengenai video yang sedang viral, di mana tampak seorang lelaki mengelus-elus dada kirinya beberapa kali dengan klaim dapat mengatasi penyakit jantung.
Seorang teman dr. Vito pun mengonfirmasikan informasi yang viral di aplikasi percakapan WhatsApp kepada dirinya. Dr. Vito mengatakan bahwa video viral itu mengklaim bahwa gerakan mengelus dada ini dapat menghilangkan sumbatan dan menyelamatkan banyak pasien jantung.
Benarkah demikian? Tentu saja dr. Vito menjawab tidak. Dalam channel Youtubenya, ia menjelaskan penyumbatan pada jantung terjadi karena adanya penyempitan pembuluh darah yang mengaliri dan menyuplai nutrisi dan oksigen ke otot jantung. Otot jantung sendiri, kata dia, berfungsi seperti mesin yakni memompa darah ke seluruh tubuh.
"Jadi memberikan makanan dan oksigen ke sel-sel seluruh tubuh. Tentunya aliran darah mengalir lewat pembuluh darah koroner," ujar dr Vito.
Penyebab penyempitan pembuluh darah jantung sendiri, kata dr. Vito, bervariasi, antara lain merokok, kegemukan, kurang olahraga, dan diabetes. Ia pun menegaskan bahwa gerakan elus dada tidak bisa menghilangkan sumbatan di pembuluh darah.
"Bayangkan dengan elus dada apa bisa hilang? Ya tentu saja tidak, dong. Pasti nggak bisa. Orang minum obat saja belum bisa menghilangkan itu. Cuma dua metodenya, pasang ring atau bypass. Tentu nggak mungkin penyakit jantung hilang hanya dengan elus dada," imbuhnya.
Dengan adanya informasi yang tak valid dan menyebar di media sosial ini, dr. Vito berharap masyarakat tidak langsung percaya. Bahkan jika menerima informasi yang belum jelas kebenarannya, ia mengimbau agar masyarakat menahan diri untuk tidak menyebarluaskannya.
"Kita harus hati-hati, jangan langsung disebarkan. Bayangkan kalau di-share terus kita nggak tahu apa yang dia bilang jadi sehat. Kadang orang jantung koroner nggak ada keluhan, cuma cepat capek. Penyempitan berat saja kadang tidak ada keluhan. Itu sebabnya kita perlu check up," imbuhnya.
Baca Juga: Konsumsi Kafein Bisa Picu Risiko Penyakit Jantung
"Jadi, sekali lagi, yang begini jangan disebarkan ke keluarga. Sebarkan klarifikasinya. Ini tidak betul, jangan dipercaya," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional