Suara.com - Banyak yang menganggap brown sugar atau gula pasir cokelat lebih baik dibanding gula putih. Namun, benarkah anggapan tersebut atau hanya mitos belaka?
Dilansir Suara.com dari Times of India, brown sugar lebih sedikit diproses dibanding gula putih. Dalam proses produksi gula biasanya, sari tebu direbus terlebih dahulu kemudian disaring hingga membentuk kristal.
Kristal-kristal tersebut kemudian dipindahkan dalam centrifuge (alat untuk memutar dengan kecepatan tinggi) yang mengandung molase yang menghasilkan gula mentah atau brown sugar.
Gula putih lantas mengalami proses lebih lanjut, yaitu untuk membuat butiran lebih halus dan menghilangkan molase.
Dari segi nilai gizi, kedua jenis gula ini mengandung jumlah nutrisi yang hampir sama. Brown sugar melalui lebih sedikit pengolahan sehingga mengandung sejumlah mineral, seperti kalsium dan kalium.
Sementara gula putih merupakan sukrosa murni tanpa vitamin dan mineral. Perbedaan utama gula putih dan brown sugar terletak pada rasanya. Brown sugar memiliki rasa dan warna yang lebih dalam.
Beberaoa orang mungkin menambahkan sesendok brown sugar ke dalam teh atau makanan penutup dan berpikir bahwa tidak ada salahnya melakukannya. Padahal kenyataannya, tidak ada perbedaan antara sesendok gula pasir putih dan brown sugar. Keduanya sama-sama berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Baik gula putih maupun brown sugar memiliki efek yang sama pada kesehatan kita. Sari alami yang disimpan dalam brown sugar lebih kaya rasa, menggantikan rasa meskipun menggunakan kuantitas lebih sedikit. Sesuai Pedoman Diet Amerika, seseorang tidak boleh mengonsumsi lebih dari 50 gram gula dalam sehari.
Baca Juga: Jadi Pemicu Diabetes, Gula Justru Bantu Deteksi Tumor dan Sel Kanker
Berita Terkait
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Dari Makan Cepat hingga Larut Malam: 5 Kebiasaan Makan yang Perlu Dihindari
-
SPPG, Infrastruktur Baru yang Menghubungkan Negara dengan Kehidupan Sehari-Hari Anak Indonesia
-
Makanan Sehat vs Skincare: Mana yang Lebih Bikin Kulit Glow Up?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan