Suara.com - Stres merupakan cara tubuh untuk menghadapi berbagai jenis masalah atau ancaman. Hal ini bisa menyangkut soal pekerjaan, keluarga, hingga hubungan.
Beberapa orang mungkin berhasil mengatasinya, tetapi beberapa justru membuat diri mereka terbebani. Lebih parahnya lagi jika semuanya justru menjadi lebih buruk.
Terlepas dari semua itu, ternyata wanita dan pria mengelola stres dengan cara yang berbeda. Berdasarkan American Psychological Association dilansir dari timesofindia, wanita lebih stres dibanding pria.
Stres tersebut bahkan memengaruhi fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, kelelahan, mudah marah, dan kesedihan. Wanita bahkan disebut lebih rentan terhadap depresi dan kecemasan.
Selain itu, berdasarkan penelitian oleh Institute of Aging dari University of Wisconsin-Madison, wanita di usia paruh baya lebih stres dibanding dengan pria dan wanita dari kelompok usia lain.
Wanita disebut lebih stres karena memiliki tanggung jawab untuk mengelola keluarga dan pekerjaannya. Menyeimbangkan keduanya bukanlah yang mudah.
Orang juga tak bisa menyangkal jika wanita lebih sensitif dibanding pria. limbik otak wanita, yang mengendalikan emosi dan ingatan, sangat aktif. Hal tersebut membuat wanita lebih sulit untuk melupakan kejadian buruk dan emosi negatif. Wanita tidak benar-benar pandai melupakan suatu situasi sebab otak mereka terus mengulangi peristiwa yang sama berulang-ulang yang membuat mereka sedih.
Bukan itu saja, tekanan dari keluarga untuk mengurus pekerjaan rumah tangga dengan cara lebih baik mengurangi fokus mereka dan otak yang tidak fokus merupakan penyebab utama stres.
Sementara itu, mengapa pria kurang tegang? Para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Yale menemukan bahwa sambil mengingat peristiwa yang sangat menegangkan, pria lebih terlibat dalam tindakan dan perencanaan.
Baca Juga: Stres Gara-Gara Cowok? Simak Jawaban Menohok Suhay Salim untuk para Bucin
Namun, sebaliknya sebagian besar wanita mengalami kecemasan ekstrem, area otak yang aktif pada wanita diketahui tidak aktif pada pria. Karena hal tersebut, wanita terus memproses stres mereka yang membuatnya menjadi lebih buruk.
Biasanya wanita mengatasi stres dengan cara berbagi perasaan dengan orang lain yang mereka percayai. Sementara pria cenderung berpikir untuk mengambil tindakan pada situasi tertentu, alih-alih mengungkapkan kesusahan mereka pada orang lain.
Studi ini juga menjelaskankan mengapa wanita baik dalam memberikan dukungan emosional kepada seseorang yang sedang stres dan pria lebih baik dalam memberikan saran untuk mengatasinya.
Berita Terkait
-
Cerita Ruangkan: Oase di Tengah Hustle Culture Bagi Para Pekerja Kreatif
-
Saat Gen Z Jogja Melawan Stres dengan Merangkai 'Mini Hutan'
-
Cerita Ruangkan, Solusi dari Bayang-Bayang Burnout dalam Hustle Culture
-
Baca 41 Buku tentang Nabi Muhammad, Mongol Stres Temukan Pedoman Hidup
-
Kepala 'Meledak' Gara-gara Stres? Ini 10 'Obat' Simpel yang Bisa Bikin Tenang Lagi
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
Terkini
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern