Suara.com - Hasil dari sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of North Carolina menunjukkan pelukan dapat meningkatkan kadar oksitosin, yang biasa dikenal dengan hormon 'ikatan', dan penurunan tekanan darah.
Menurut mereka hal ini berhubungan dengan pengurangan risiko penyakit jantung, seperti yang dilansir dari BBC.
Studi yang ditulis dalam Psychosomatic Medicine dan dipelajari dari 38 pasangan ini juga mencatat, penurunan tekanan darah ternyata lebih besar efeknya pada perempuan daripada lelaki.
Selama penelitian, para pria dan wanita dibawa ke kamar yang terpisah untuk menguji tekanan darah dan kadar oksitosin, yang dilepaskan selama persalinan dan menyusui, dan kortisol, hormon stres.
Pasangan-pasangan itu kemudian dipersatukan kembali dan diminta untuk duduk bersama lalu membicarakan hal-hal ketika mereka sangat bahagia.
Mereka kemudian menonton film romantis selama lima menit sebelum dibiarkan berbicara satu sama lain selama 10 menit. Selanjutnya, pasangan diminta untuk berpelukan selama 20 detik.
Baik pria maupun wanita terlihat memiliki tingkat oksitosin yang lebih tinggi setelah pelukan. Orang-orang dalam hubungan cinta ditemukan memiliki kadar hormon yang lebih tinggi daripada yang lain.
Tetapi penelitian ini juga menemukan semua wanita mengalami penurunan kadar kortisol setelah pelukan, serta melaporkan manfaat tekanan darah. Hormon kortisol merupakan hormon yang akan dilepaskan ketika sedang mengalami stres.
"Dukungan pasangan yang lebih besar terkait dengan tingkat oksitosin yang lebih tinggi untuk pria dan wanita. Namun, pentingnya oksitosin dan efek kardioprotektif yang mungkin lebih besar bagi wanita," tulis pemimpin penelitian ini, psikolog Dr Karen Grewen, di Psychosomatic Medicine.
"Para ilmuwan semakin tertarik pada kemungkinan bahwa emosi positif dapat berefek baik untuk kesehatan Anda," ujar Dr Charmaine Griffiths, juru bicara British Heart Foundation.
Baca Juga: Bayi Kembar yang Lahir Prematur Ini Berpelukan Seusai 27 Hari Terpisah
"Studi ini telah memperkuat temuan penelitian yang mendukung dari pasangan, dalam hal ini pelukan dari orang yang dicintai, dapat memiliki efek menguntungkan pada kesehatan jantung."
Dr Charmaine Griffiths juga mengungkapkan pera peneliti di British Heart Foundation telah menunjukkan hubungan antara keadaan emosi positif, seperti kebahagiaan, dan tingkat rendah hormon stres, kortisol.
"Badan penelitian yang berkembang ini hanya menyoroti betapa pentingnya dukungan sosial bagi semua orang, bukan hanya mereka yang berada dalam suatu hubungan," sambungnya.
Berita Terkait
-
6 Manfaat Sakti Jalan Kaki yang Jarang Kamu Sadari: Jantung Lebih Kuat, Otak Jadi Gak Lemot
-
4 Smartwatch Terbaik untuk Cek Tekanan Darah, Desain Stylish Mulai Rp2 Jutaan
-
Waspada! Hipertensi Intai Anak Muda, Ini Resep Sehat Kata Dokter
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Sakura dalam Pelukan: Hangatnya Cinta Ayah yang Jarang Diceritakan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara