Suara.com - Seorang gadis bernama Ashley Rogers mengaku dirinya mengalami sakit kepala yang 'tak ada habisnya' selama 8 tahun setelah tengkorak bagian belakang terkena lemparan bola softball.
Gadis 23 tahun dari Houston ini menjadi pemain voli pada 2011 silam ketika dirinya mendapatkan pukulan di kepala ini.
Empat hari sebelumnya Rogers mengatakan dirinya memang sudah merasa sakit kepala yang mulai sembuh pada hari itu. Tapi setelah terkena lemparan, sakit kepalanya justru semakin parah dan tidak berhenti.
"Rasa sakitnya pada hari biasa mencapai 7 dari 10, tetapi pada hari terburuk mencapai 10," tutur Rogers, melansir Daily Mail.
Dia mengaku rasa sakitnya bisa diperburuk oleh suara keras, cahaya terang, kurang tidur, menstruasi atau jika dia tidak mencuci rambutnya selama 2 hari.
"Pemicu yang mempengaruhi rasa sakitku termasuk suara keras, cahaya yang kuat, bau, kurang tidur, otot leher kencang, stres dan perubahan tekanan."
"Jika aku tidak mencuci rambut dalam waktu 48 jam, kulit kepalaku mulai sakit dan itu pemicu lain. Ada juga hari-hari yang panjang (melelahkan), pergerakan tiba-tiba, perubahan cuaca, seperti hujan, bulan purnama dan menstruasi."
Para spesialis telah bekerja keras untuk mendiagnosis Rogers, mengingat gejalanya telah membuatnya dirawat di rumah sakit beberapa kali.
Tetapi tanpa kondisi yang jelas dan dapat diobati, ia harus mengunci dirinya di ruangan gelap tanpa suara dan mengompres kepalanya.
Baca Juga: Kafein Ampuh Redakan Sakit Kepala, Mitos atau Fakta?
Selama 8 tahun, ia mengaku telah melakukan berbagai macam pengobatan, tapi hasilnya tetap nihil.
Ia juga mendapat banyak diagnosis, seperti beberapa penyakit kronis dalam delapan tahun terakhir, termasuk penyakit celiac, sindrom takikardia ortostatik postural (POTS), dismenore, fibromyalgia, dan lupus.
Dari semua diagnosis itu, Rogers menyebut kondisinya sebagai migrain yang parah.
"Kami (Rogers dan para dokter) tidak yakin apa kondisiku, tetapi kami yakin aku memiliki migrain yang tidak dapat diatasi, migrain yang bertahan lebih dari 72 jam," sambungnya.
"Ini terkenal buruk untuk diobati karena tidak menanggapi perawatan seperti migrain biasanya."
Berdasarkan NHS UK, sebenarnya penyebab pasti dari migrain tidak diketahui, tetapi penyakit kepala diduga merupakan hasil dari aktivitas otak abnormal yang secara sementara memengaruhi sinyal saraf, bahan kimia, dan pembuluh darah di otak.
Berita Terkait
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
7 Makanan yang Bisa Memicu Migrain Parah Jika Dikonsumsi Berlebihan
-
Kisah Kartini Masa Kini: Perempuan Softball Gebrak Dunia yang 'Maskulin'
-
Apa Perbedaan Migrain dan Vertigo? Ini Penjelasan Dokter Saraf!
-
Sakit Kepala Berulang Saat Hamil Bisa Jadi Tanda Stroke Langka, Ini Gejalanya!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan