Suara.com - Bayi gemuk dan montok masih kerap disandingkan dengan gambaran bayi lucu dan menggemaskan. Itu sebabnya, banyak orangtua merasa khawatir ketika berat badan bayinya seolah jalan di tempat, alias sulit naik.
Normalnya, berat badan bayi harus mencapai 2 kali lipat dari berat badan saat lahir ketika usianya 5 bulan. Berat badan ini harus menjadi 3 kali lipat ketika usianya mencapai 1 tahun. Nah, kalau pertambahan berat badan bayi Moms tidak masuk dalam kategori normal ini, harus dicari tahu apa penyebab berat badannya sulit naik. Dan ini dia beberapa kemungkinan penyebabnya, seperti dilansir dari laman Baby Centre.
1. Bayi tidak cukup menyusu
ASI atau susu formula adalah makanan pokok bayi. Bayi yang tidak cukup menyusu, tentu saja pertumbuhan dan perkembangannya akan terhambat. Ada beberapa hal yang menyebabkan bayi tidak cukup menyusu, di antaranya bayi kesulitan melakukan pelekatan pada payudara ibu, bayi mengalami tongue tie, atau produksi ASI memang sedikit. Untuk mengatasinya, cobalah berkonsultasi ke konselor laktasi.
2. Bayi lahir prematur
Bayi prematur atau yang lahir sebelum waktunya, umumnya memiliki berat badan lahir rendah, atau kurang dari 2.500 gram. Bayi prematur juga berisiko mengalami keterlambatan pertumbuhan, yang salah satunya ditandai dengan kesulitan menaikkan berat badannya. Tapi, dengan perawatan dan perlakuan khusus, seperti memberinya ASI setiap 3 jam sekali, menjaga suhu tubuhnya selalu hangat, serta kontrol rutin ke dokter, bayi prematur sangat mungkin bisa mengejar ketertinggalan pertumbuhannya.
3. Bayi memiliki masalah pencernaan
Beberapa masalah pencernaan seperti diare, refluks lambung atau GER, celiac disease (gangguan autoimun), atau intoleransi laktosa, dapat memengaruhi penyerapan ASI atau susu formula pada bayi. Misalnya pada bayi yang sering muntah dan mengeluarkan kembali ASI atau susu formula yang diminumnya, hal ini menyebabkan jumlah ASI atau susu formula yang masuk jadi berkurang, dan bayi mengalami kekurangan nutrisi yang diperlukannya untuk tumbuh. Coba konsultasikan pada dokter untuk mengatasi gangguan pada pencernaan bayi ini.
4. Pemberian susu formula yang salah
Yang dimaksud dengan pembersian susu formula yang salah di antaranya pemberian susu formula yang tidak sesuai takaran, terlalu encer, atau dosis tidak sesuai. Hal ini bisa berdampak pada tidak terpenuhinya kebutuhan kalori bayi, yang menyebabkan bayi sulit menaikkan berat badan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan