Suara.com - Hannah Dalton, seorang wanita dari Inggris ini menceritakan pengalaman kehamilannya yang luar biasa karena menderita suatu penyakit.
Ia didiagnosis menderita hiperemesis gravidarum (HG) yang membuat tubuhnya sangat lemah selama 9 bulan kehamilan.
Pada 6 bulan pertama kehamilannya, Hannah tidak bisa beranjak dari tempat tidurnya. Lalu 3 bulan terakhir kehamilannya, Hannah mulai bisa beraktivitas menggunakan bantuan kursi roda.
Selain itu, penyakitnya juga membuat Hannah selalu muntah sebanyak 50 kali sehari selama 9 bulan kehamilan.
Bukan muntah orang hamil biasa, Hannah muntah dengan bau menyengat dan suara aneh selama masa kehamilannya.
Kondisinya yang selalu muntah 50 kali per hari karena menderita HG itulah membuat kehamilannya dinyatakan kurang gizi oleh tim medis.
Bukti fisik bahwa Hannah kekurangan gizi selama kehamilan juga terlihat dari rambutnya yang rontok.
"Dalam sehari saya bisa muntah sebanyak 50 kali atau lebih dari satu ember. Berguling-guling membuatku muntah. Bahkan baunya sangat menyengat dan itu sangat memengaruhi kondisiku," ujar Hannah Dalton dikutip dari Daily Mail.
Hannah Dalton masih mengingat betul seberapa perjuangannya mempertahankan kehamilannya selama 9 bulan.
Baca Juga: Dulu Idap Anoreksia, Wanita Ini Anggap Kehamilannya Sebagai Penyelamat
"Saya hanya bisa beraktivitas menggunakan kursi roda setelah 6 bulan hanya terdiam di kasur hingga saya lupa cara bergerak secara normal. Rambut saya rontok karena saya kekurangan gizi, kondisi ini membuat saya selalu terbayang-bayang," paparnya.
Tetapi, sekarang kondisi Hannah sudah semakin membaik. Setelah melahirkan anaknya, Hannah sudah tidak pernah lagi merasakan muntah-muntah hebat dan sebagainya.
Bahkan anak dalam kandungan Hannah pun lahir dalam keadaan sehat dan tidak terkena dampak dari penyakitnya selama kehamilan 9 bulan.
"Aku senang bisa melewati 9 bulan itu dan melahirkan bayi yang sehat," ujarnya.
Perlu dipahami bahwa hiperemesis gravidarum memang suatu penyakit yang menimbulkan gejala muntah berlebihan selama masa kehamilan.
Tidak ada data pasti seberapa banyak wanita hamil yang mengalami kondisi seperti ini. Tetapi, lebih dari 2/3 wanita hamil mengalami penyakit ini dan akan membaik pada minggu ke-14.
Berita Terkait
-
Klarifikasi Sarwendah Soal Bayi Tabung Bikin Heboh, Ternyata Ini Keunggulan IVF
-
Rahim Sehat, Sarwendah Sebut Ada 'Permintaan' Soal Program Bayi Tabungnya?
-
Diisukan Rahim Lemah, Sarwendah Ungkap Alasan Pilih Program Bayi Tabung
-
Sarwendah Ungkit Masalah Bayi Tabung, Video Ruben Onsu yang Ingin Tambah Anak Tapi Ditolak Viral
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak