Suara.com - Bikin Lontong dengan Bungkus Plastik, Ini Risiko Bahayanya
Lontong merupakan salah satu hidangan untuk berbuka puasa, dan juga kerap disajikan dengan sayur santan saat lebaran.
Biasa dibuat dengan membungkus nati atau ketan menggunakan daun pisang, kekinian penggunaan plastik untuk membungkus lontong pun mulai marak dilakukan.
Ahli gizi Leona Victoria Djajadi, MND, mengatakan memasak lontong menggunakan nasi sejatinya tidak akan mengurangi nilai gizi. Hanya saja, ada faktor keamanan yang harus diperhatikan.
"Mengurangi nilai gizi tidak. Tapi yang dikhawatirkan plastiknya bukan yang khusus tahan panas tinggi dan bisa untuk memasak, sehingga ada mikropartikelnya yang luntur ke makanan," urai Victoria, saat berbincang dengan Suara.com.
Dikatakan Victoria, risiko mikropartikel plastik yang masuk ke makanan ini beragam. Dalam tahap rendah, pengaruhnya mungkin tidak akan berarti. Tapi dalam tahap tinggi, bisa menyebabkan bahaya hingga berbagai macam penyakit.
"Ya seperti logam berat saja, kalau bertumpuk di dalam tubuh bisa menyebabkan penyakit," papar ahli gizi dan nutrisi lulusan University of Sydney, Australia ini.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam pengumumannya mengatakan penggunaan plastik untuk memasak lontong dibolehkan, asalkan plastik yang digunakan memiliki daya tahan panas yang tinggi.
Pada umumnya plastik yang tersedia di pasaran terbuat dari bahan baku Low Density Polyethylene (LDPE), Linear Low Density Polyethylene (LLDPE), High Density Polyethylene (HDPE), Polypropylene (PP), dan Oriented Poly Propylene (OPP).
Baca Juga: Resep Lontong Sayur Medan, Ragam Bumbunya yang Bikin Rasanya Spesial
Masing-masing jenis plastik tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda, seperti titik leleh, kelenturan, kejernihan, ketahanan terhadap suhu, dan lain-lain.
Berdasarkan sifat tersebut, terdapat beberapa jenis plastik yang titik leleh dan titik melunak (softening point) tinggi (di atas 100°C), yaitu plastik jenis LLDPE, HDPE, PP, dan OPP. Dengan demikian, plastik jenis tersebut relatif aman jika digunakan pada suhu tinggi untuk memasak, termasuk untuk digunakan dalam pembuatan lontong.
Sementara, untuk kantong plastik LDPE memiliki titik melunak yang rendah, yaitu pada suhu 83 - 98 derajat celsius, sehingga disarankan hanya digunakan untuk penyimpanan atau proses pemasakan di bawah suhu tersebut.
Meski demikian, jenis plastik ini dapat digunakan untuk penyimpanan beku hingga suhu -50°C, namun tidak sesuai untuk bahan pangan berlemak. Berbagai jenis plastik pada dasarnya bersifat inert (tidak mudah bereaksi) dan tidak menimbulkan bahaya terhadap kesehatan. Akan tetapi, adanya bahan-bahan tambahan (additive) seperti pelicin, antioksidan, pewarna, dan sebagainya dalam proses pembuatan plastik, berisiko terhadap kesehatan.
Sangat sulit membedakan jenis plastik secara kasat mata. Untuk itu, BPOM menyarankan agar produsen lontong mengurangi penggunaan plastik, jika tidak yakin atas bahan baku yang digunakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak