Suara.com - Kejadian seorang bayi meninggal akibat bersentuhan dengan banyak orang kembali terjadi.
Semua bayi memang terlihat sangat menggemaskan sehingga membuat kita ingin menyentuhnya atau menciumnya.
Namun jika Anda sedang dalam keadaan sakit, coba lah untuk menahan diri. Sebab sistem kekebalan tubuh mereka masih sangat rendah dan masih berkembang.
Jangan sampai terjadi seperti bayi bernama Muhammad Faisal As Sallahuddin asal Malaysia. Bayi yang meninggal pada Idul Fitri tahun lalu.
Melansir World of Buzz dari akun Facebook Viral Media Johor, sang bayi meninggal akibat terinfeksi kuman dan bakteri dari orang-orang yang menyentuhnya saat Hari Raya.
Dalam unggahan ini terlihat seorang ayah yang sedang menggendong bayinya. Namun wajah anak dan sang ayah sengaja ditutupi.
"Mengapa putraku meninggal? Karena kuman. Ada banyak orang yang memeluk dan mencium anakku," tulis sang
Tampaknya sang ayah agak enggan membiarkan putranya dipegang oleh begitu banyak orang, tetapi beberapa dari mereka mengatakan bahwa dia harus dengan bangga memamerkan putranya yang baru lahir.
Meskipun beberapa kuman atau bakteri mungkin tidak membahayakan orang dewasa yang sudah dewasa, ini dapat berakibat fatal bagi bayi karena sistem kekebalan mereka belum berkembang sepenuhnya.
Baca Juga: Ini Penyebab Berat Badan Bayi Sulit Naik
Akibatnya sang ayah mengatakan bahwa ia tidak akan pernah membiarkan anaknya disentuh oleh sembarang orang lagi.
"Biarkan saja mereka mengkritik Anda karena tidak mengajak bayi Anda berkeliling, jangan bodoh seperti saya karena yang terpenting adalah anak Anda sehat.
Jadi, jika orang ingin memeluk atau mencium anak saya saat ini, saya hanya akan bertanya kepada mereka, 'Bisakah Anda mengganti anak saya jika sesuatu terjadi karena kontak fisik Anda dengan mereka?'”
Dia mengakhiri unggahan di atas dengan peringatan kepada orang tua lain, meminta mereka untuk lebih berhati-hati ketika mengizinkan orang untuk menyentuh anak-anak mereka terutama karena Idul Fitri akan tiba.
Dia mengatakan tahun ini akan menjadi perayaan Hari Raya pertamanya tanpa putranya dan sangat sedih dengan kenangan itu.
Banyak warganet yang setuju dengan pandangannya dan mengatakan bahwa mereka akan mencegah orang lain menggendong bayi mereka.
Berita Terkait
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Peran Mendiang Marissa Haque di Balik Lagu Baru Ikang Fawzi
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
5 Parfum Wangi Bayi untuk 'Bayi Dewasa': Segar, Lembut, dan Tahan Lama
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Ditemukan Tewas di Kos, Pernah Vonis Hukuman Mati ke 3 Orang
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja