Suara.com - Kasus meninggalnya Ani Yudhoyono, istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono akibat kanker darah membuat banyak orang mencari tahu tentang penyakit kronis ini.
Kanker darah adalah jenis penyakit kanker paling umum yang bisa menyerang siapa pun, baik orang dewasa maupun anak kecil.
Semua jenis kanker darah dibandingkan kanker lainnya termasuk yang memiliki peluang pasien dapat bertahan hidup cukup tinggi, yakni sekitar 24-83 persen.
Tetapi, besarnya peluang pasien kanker darah dapat bertahan hidup pastinya tergantung dari beberapa faktor yang tidak hanya mencakup proses pengobatan.
Kondisi psikis penderita kanker darah dilansir dari verywellhealth.com juga memengaruhi besarnya peluang bertahan hidup. Karena itu, penderita kanker darah harus menghindari kecemasan atau stres.
Banyak penelitian ilmiah telah menghubungan kecemasan dapat menyebabkan kanker maupun pertumbuhan kanker lebih cepat.
Karena seseorang dalam kondisi stres akan melepaskan hormon kortisol dan adrenalin yang dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi tertekan atau tidak berfungsi dengan baik.
Para ilmuwan percaya bahwa sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi baik dapat membuat seseorang lebih rentang terserang kanker, khususnya limfoma.
Mereka juga menemukan bahwa seseorang dalam kondisi cemas atau stres menyebabkan gen-gen tertentu menjadi teraktivasi dan beberapa lainnya akan dinonaktifkan.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Sering Makan Daging Olahan Tingkatkan Risiko Kanker Darah
Kondisi tubuh seperti itu berpotensi menyebabkan pertumbuhan kanker. Sebab hormon kortisol yang dihasilkan dapat mengubah genetika tubuh dan mengganggu kemampuan gen penekan tumor.
Sehingga manajemen stres dan kecemasan sangat diperlukan ketika seseorang menderita atau berisiko besar terserang kanker.
Penderita kanker bisa mengikuti latihan yoga, meditasi maupun pijat untuk mengelola stres dan lebih relaks menghadapi penyakit kanker yang diderita.
Berita Terkait
-
Pelihara Hewan: Mood Langsung Happy, Stres Ikut Pergi!
-
10 Cara Efektif Mengendalikan Stres di Tempat Kerja, Selamatkan Diri dan Kesehatan Mentalmu
-
Otak Lemot Karena Scroll Media Sosial? Ini Cara Detoks Simpel dan Efektif
-
Terapkan Tahun Yobel, Mongol Stres Maafkan Sosok yang Bikin Hartanya Rp53 Miliar Ludes
-
Mongol Stres Kehilangan Rp53 Miliar Usai Bantu Calon Gubernur, Bangkit dengan Cara Tak Terduga
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global