Suara.com - Tergoda Sebarkan Foto Aksi Teror Bom Kertasura? Ini Dampak Psikologisnya.
Indonesia kembali diguncang kabar bom bunuh diri. Kali ini ledakan bom bunuh diri terjadi di Pospam 1 Tugu Kartasura, Jalan Ahmad Yani Bundaran Kartasura, Sukoharjo, senin 4 Juni 2019 malam sekira pukul 22.30 WIB.
Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Gede Yoga menjelaskan berdasarkan saksi mata pelaku sempat berjalan di dekat pos pengamanan.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo bahkan meminta warga yang mendapat rekaman maupun gambar-gambar pelaku saat melakukan peledakan untuk tidak menyebarkannya ke media sosial.
“Beberapa informasi sudah masuk ke saya. Bahkan, masyarakat dapat beberapa gambar. Mohon jangan di-share dulu,” ujar Ganjar seperti mengutip Semarang.Solopos.com.
Pasalnya, penyebaran foto dan video tersebut bisa berdampak negatif dan bisa mempengaruhi mental seseorang. Meskipun tujuan dari penyebaran foto dan video adalah menginformasikannya berita keppada masyarakat
Lalu apa alasan untuk tidak menyebar fot-foto aksi teror? Apa dampak psikologisnya?
Membuat Trauma dan Kecemasan
Mengutip NYTimes, menyebarluaskan foto-foto korban, apalagi tanpa disensor bisa memengaruhi psikologi orang yang melihatnya. Hal tersebut bisa menyebabkan teror dan trauma pada pembaca atau si penerima pesan. Selain itu, hal tersebut juga dapat menambah kecemasan pada orang yang punya trauma atau gangguan kecemasan.
Baca Juga: Teror Bom Bunuh Diri Sukoharjo, Polres Sukabumi Razia Besar-besaran
Tidak etis
Menyebarluaskan foto korban sebenarnya juga enggak etis. Apalagi jika video atau foto korban sampai pada keluarga atau orang terdekatnya. Tentu bisa menimbulkan efek psikologis yang mendalam bagi keluarga korban.
Beda Motivasi
Setiap orang memang punya alasan berbeda untuk men-share foto atau video aksi teror. Kata ahli, motivasinya ada yang positif agar orang lain lebih peduli, waspada, namun bisa juga yang negatif yakni memang sebagian orang menyukai sebuah sensasi, mereka masuk kelompok orang-orang yang doyan menyebarkan berita, entah itu hoax tanpa perlu berpikir panjang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!