Suara.com - Seorang gadis 12 tahun beriniail JS bunuh diri dua hari sebelum ulang tahunnya yang ke-13, pada April 2017 lalu. Beberapa minggu setelah serial drama kontroversial disiarkan.
Ibunya, RW mengatakan betapa bermasalahnya JS menonton tayangan tersebut. Film berjudul '13 Reasons Why' berisikan seorang remaja membuat 13 rekaman video yang menjelaskan alasannya bunuh diri.
"JS menonton tayangan ini dengan teman-temannya dan menulis enam alasan mengapa dirinya ingin meninggal," tutur RW, dilansir The Sun (6/5/2019).
RW mengungkapkan tayangan ini harus dilarang meskipun tujuan pembuatannya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang bunuh diri.
"Itu harus harus dilarang, karena putriku menontonnya dan itu memberi anak-anak ide untuk melukai diri sendiri," sambungnya.
"Niatnya adalah untuk meningkatkan kesadaran bunuh diri, tetapi saya percaya ini mendorong anak muda untuk bunuh diri," lanjutnya lagi.
"Semua teman JS saling berkirim pesan untuk mendiskusikan serial ini. Orang tua harus diperingatkan untuk tidak membiarkan anak-anak mereka menontonnya."
JS ditemukan gantung diri di rumahnya di Bewsey, dekat Warrington, Inggris.
Saat diperiksa, petugas medis menemukan tulisan 'RIP' di bagian tumitnya.
Baca Juga: Diduga Depresi, Ini 5 Fakta Soal Percobaan Bunuh Diri Goo Hara
Penyelidik mengungkapkan gadis 12 tahun ini mengunggah sesuatu yang merujuk pada bunuh diri beberapa hari sebelum kematiannya. Ia juga mengirim pesan 'tidak menyenangkan' pada teman-teman media sosialnya.
Atas pengalamannya yang menimpa putrinya, sekarang RW mendukung kampanye pencegahan bunuh diri yang bertujuan untuk meruntuhkan stigma masalah kesehatan mental seseorang.
Di sisi lain, dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Jurnal American Academy of Child and Adolescent Psychiatry menunjukkan adanya peningkatan kasus bunuh diri di AS pada April 2017.
Kasus ini meningkat sebanyak 28,9% dan dilakukan oleh anak muda usia 10 hingga 17 tahun. Tetapi mereka mengatakan ini mungkin saja tidak ada hubungannya dengan serial tersebut.
Salah satu penulis penelitian tersebut, Lisa Horowitz dari National Institute of Mental Health mengatakan, "(Hal ini) seharusnya meningkatkan kesadaran bahwa kaum muda sangat rentan terhadap media."
"Semua disiplin ilmu, termasuk media, perlu berhati-hati agar bijaksana tantang topik yang bersinggungan dengan krisis kesehatan masyarakat," sambungnya.
Berita Terkait
-
Resmi, Prime Video Lanjutkan Kisah The Summer I Turned Pretty ke Versi Film
-
Sony Pictures Bagikan Trailer Film Anacaonda Terbaru, Ularnya Makin Ganas!
-
Final Season 3 Bikin Heboh, The Summer I Turned Pretty Lanjut Jadi Film!
-
Fedi Nuril Pakai Celak Mata Bikin Kaget Netizen, Apa Hukum Pria Memakainya Menurut Islam?
-
Sinopsis dan Fakta Menarik Film Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat, Mulai Tayang Hari ini
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional