Suara.com - Seorang pria berusia 60 tahun asal Melbourne, Australia, dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi darurat pada 2018 lalu. Ia mengalami luka sobekan pada lapisan dalam dinding aortanya (dinding pembuluh darah utama jantung).
Saat diperiksa ternyata pria itu mempunyai riwayat Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD), yang membuatnya memiliki jaringan paru yang membengkak. Pembengkakan ini disebut dengan 'bullae'.
Selama operasi, seorang dokter tanpa sengaja menusuk bullae, yang menyebabkan udara bocor dari paru-paru.
Untuk mencegah masalah pernapasan selama operasi, dokter telah meningkatkan jumlah oksigen pada pasien.
Sayangnya sang dokter menggunakan alat bedah yang cara kerjanya dengan mengalirkan listrik agar jaringan panas, sehingga tidak akan terjadi pendarahan.
Kombinasi penggunaan alat bedah elektrik dan oksigen ini pun menyebabkan dada pasien terbakar.
Untungnya, para dokter yang berasal dari Rumah Sakit Austin di Melbourne ini berhasil memadamkan letupan api tersebut. Operasi sang pasien pun berhasil ditangani.
Atas kejadian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan European Society of Anaesthesiology pada akhir Mei 2019 di Wina ini membuat Dr Ruth Shaylor mengatakan bukti betapa pentingnya bagi staf operasi untuk mengetahui bahaya oksigen di ruang operasi.
Tapi ternyata ini bukanlah kasus pertama seseorang 'terbakar' di dalam ruang operasi.
Baca Juga: Bintang Game of Thrones Emilia Clarke Ungkap Pengalaman Pernah Operasi Otak
Dr Shaylor mengatakan hanya ada beberapa kasus kebakaran rongga dada, dan dia juga menekankan bahwa itu hanya dilaporkan pada orang dengan penyakit paru-paru atau masalah pernapasan.
Dia mengatakan kepada semua peserta pertemuan, kasus seperti ini menyoroti perlunya pelatihan darurat dan strategi pencegahan dan intervensi cepat untuk mencegah cedera setiap kali elektrokauterik digunakan di lingkungan yang kaya oksigen.
"Secara khusus, ahli bedah dan ahli anestesi perlu menyadari bahwa kebakaran dapat terjadi di rongga dada jika paru-paru rusak atau ada kebocoran udara karena alasan apa pun, dan bahwa pasien dengan COPD berada pada risiko yang meningkat," tutur Dr Shaylor, melansir The Sun.
Berita Terkait
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Hanguskan 350 Kios, Kerugian Capai Rp10 Miliar
-
350 Kios Pasar Induk Kramat Jati Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp10 Miliar
-
Pramono Pastikan Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Tak Direlokasi Usai Kebakaran
-
Tim Forensik Polri Sita Barang Bukti Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Termasuk CCTV
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia